Home/ Internasional / / Berita
Bisnisnews.id - Pemerintah Malaysia tidak memiliki rencana untuk melarang aplikasi pesan Telegram karena tidak menimbulkan ancaman.
Wakil Perdana Menteri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan hal ini saat mengomentari larangan telegram pemerintah Indonesia mengenai masalah keamanan terkait terorisme.
"Sampai sekarang, kami belum mendeteksi ada unsur teror yang beredar lewat aplikasinya. Juga tidak ada jejak serangan teror (sedang dibahas) atau sumber dana melalui aplikasi."
"Namun, pemerintah akan terus memantau kegiatan di aplikasi tanpa mengganggu pembicaraan pribadi," katanya dikutip dari New Straits Times (16/07/2017).
Ahmad Zaid menambahkan bahwa pemerintah telah menemukan unsur-unsur teror yang beredar melalui tiga aplikasi media sosial lainnya yaitu YouTube, Whatsapp dan Instagram.
"Kami menggunakan perangkat lunak decoding untuk memantau aktivitas dalam tiga aplikasi ini, namun tanpa mengganggu percakapan pribadi," tambahnya.
Pada tanggal 14 Juli 2017, pemerintah Indonesia memblokir akses web ke Telegram dan melakukan larangan penuh karena konten terorismenya. (marloft)
Metropolitan
- Senin, 23 April 2018
Bisnisnews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan dalam beberapa hari kedepan (23 -25 April 2018) terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan wilayah Indonesia dan adanya aliran udara . . . |
Industri
- Senin, 23 April 2018
Bisnisnews.id - Batik Air (Lion Group) pada periode Maret 2018 klaim menjadi maskapai paling tepat waktu di Asia Tenggara dan peringkat ke-56 di dunia
Dilaporkan bahwa keberangkatan dan kedatangan pesawat Batik Air *on time performance/ . . . |
Metropolitan
- Senin, 23 April 2018
Bisnisnews.id - Sosialisasi penertiban lalulintas dengan sstem ganjil-genap di DKI Jakarta berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan. Hari ini sistem itu diuji coba mulai pukul 06.00-10.00 WIB.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan . . . |
Nasional
- Senin, 23 April 2018
Bisnisnews.id - Presiden Joko Widodo menngatakan, dirinya masih sangat fokus memimpin pemerintahan dan meneyelesaikan pekerjaan yang belum selesai dan jangan direcoki oleh beragam elektabilitas.
"Saya masih fokus konsentrasi pada . . . |
Metropolitan
- Senin, 23 April 2018
Bisnisnews.id - Polda Metro Jaya menurunkan 7.000 personil untuk mengamankan aksi unjuk rasa pengemudi ojek daring (online) di depan Gedung DPR/MPR RI Senin (23/4/2018).
Kelompok massa bernama Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia . . . |
Selasa, 17 April 2018
Minggu, 15 April 2018
BTN Dukung Indonesia Creative Product Festival 2018 Kualalumpur
Rabu, 28 Maret 2018
Jumat, 09 Juni 2017
President Joko Widodo Memberikan kartu indonesia pintar KIP dan Sertifikat Tanah
Senin, 29 Mei 2017
Jumat, 26 Mei 2017