BPS, Harga Gabah Januari 2021 Naik Menjadi Rp4.921 Per Kg

Perkemangan harga gabah secara nasional pada Januari 2021 (foto: bps)
BisnisNews.id --Â Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dr.K.Suhariyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (01/02/2021) mengatakan, selama Januari 2021, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp4.921 per kg atau naik 3,03 persen. Sedang harga gabah di tingkat penggilingan Rp5.026 per kg atau naik 3,10 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
"Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.318,- per kg atau turun 0,73 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.432 per kg atau turun 0,80 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.478,- per kg atau naik 0,88 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.583,- per kg atau naik 1,34 persen," kata Kepala BPS K.Suhariyanto di Jakarta, Senin (1/2/2021).Â
Masih pada Januari 2021, lanjut dia, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.780 per kg, turun sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya.Â
"Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.405 per kg atau naik sebesar 0,24 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.036 per kg atau turun sebesar 0,21 persen," jelas Suhariyanto.
Nilai Tukar Petani Naik Tipis
Pada kesempatan itu, BPS juga melansir Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Januari 2021 sebesar 103,26 atau naik 0,01 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.Â
"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,45 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,44 persen," terang Suhariyanto. Â
Dia menambahkan, pada Januari 2021 terjadi perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,44 persen disebabkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok penyusun IKRT, terutama Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.Â
"Sementara, nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2021 sebesar 104,01 atau naik 0,01 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," tegas Suhariyanto.(helmi)