Djoko Sasono Pimpin Delegasi Indonesia Pada Pertemuan STOM Leaders Conference

Sesjen Kemenhub Djoko Sasono (tengah) saat memimpina delegasi Indoensia di acara STOM Leader Conference (foto: bkip)
BisnisNews.id -- Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono memimpin delegasi Indonesia dalam Pertemuan ke-18 ASEAN-Japan Senior Transport Official Meeting (STOM) Leaders Conference yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta, Selasa (15/9/2020). Dalam pertemuan ini, para peserta memberikan pertukaran pandangan dan pengalaman dalam menghadapi wabah Covid-19 khususnya dalam sektor transportasi.
Dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, pemerintah Indonesia menerapkan beberapa peraturan dalam sektor transportasi sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI. Salah satu hal yang mengemuka adalah penerapan physical distancing atau jaga jarak dengan membatasi jumlah penumpang dalam setiap moda transportasi umum.
“Untuk moda perkeretaapian, kami membatasi jumlah penumpang yaitu 45% kapasitas untuk kereta antar kota serta 70% untuk kereta dalam kota. Protokol kesehatan yang ketat juga diterapkan untuk pengangkutan barang dan logistik, perusahaan ekspedisi dan logistik diwajibkan untuk mendisinfeksi semua barang yang menjadi tanggung jawab mereka,” papar Sesjen Kemenhub Djoko.
Pada moda transportasi udara, sesuai dengan rekomendasi ICAO dan WHO, secara umum protokolnya mencakup pembatasan jumlah penerbangan dan kapasitas tempat duduk.
Kru pesawat atau awak kabin harus menggunakan alat-alat proteksi pribadi seperti masker dan sarung tangan, melakukan desinfeksi di seluruh fasilitas umum yang ada di bandara serta mewajibkan calon pengguna transportasi udara untuk menunjukkan hasil tes rapid / PCR yang dinyatakan sehat atau bebas Covid-19.
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia menegaskan bahwa semua pelabuhan akan dibuka demi berlangsungnya distribusi logistik kebutuhan dasar dan kebutuhan medis yang sangat dibutuhkan dalam masa pandemi Covid 19 serta untuk menjaga stabilitas perekonomian. Sesjen Djoko juga menyampaikan repatriasi dan perlindungan awak kapal menjadi catatan penting bagi Indonesia.
“Sampai dengan saat ini, Indonesia telah berhasil melakukan repratriasi terhadap 25.978 awak kapal untuk dapat kembali dengan selamat ke 38 negara. Tentu saja hal ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang ada,” jelas Djoko lebih lanjut.
Efisiensi dan Higienis Pelayanan
Dalam upaya efisiensi tenaga kerja dan memanfaatkan kemajuan teknologi, saat ini Kementerian Perhubungan telah menggunakan mesin pendekteksi suhu tubuh secara otomatis yang terpasang di bandara-bandara. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah menerapkan Electronic Health Alert Card (e-HAC) yang wajib diisi bagi seluruh penumpang pesawat untuk melacak riwayat perjalanan mereka.
Menurut Djoko, saat ini beberapa negara anggota ASEAN sedang melakukan pembahasan guna memulihkan perekonomian di wilayah ASEAN khususnya di bidang transportasi dengan membentuk ASEAN Travel Corridor.
“Indonesia baru-baru ini telah membentuk koridor perjalanan seperti dengan China dan Korea Selatan. Di dalam ASEAN, kami juga sedang dalam pembahasan awal untuk membentuk ASEAN Travel Corridor guna memulihkan perekonomian di wilayah ASEAN  dan memudahkan pergerakan masyarakat di antara negara anggota ASEAN,” tandas Djoko.(hel/helmi)