Gubernur Koster Buka Suara Membanjirnya Wisman Korea ke Bali
Selasa, 06 Desember 2022, 13:46 WIB
BISNISNEWS.id - Gubernur Bali, Wayan Koster optimis industri wisata di Bali bakal tumbuh, menyusul dibukanya kembali penerbangan Garuda dari Seoul ke Denpasar Bali dua kali per Minggu.
Wisman asal Bali ini, akan terus tumbuh seperti sebelum pandemi global tahun 2019, dimana wisman asal Korea menempati tempat teratas
" Ini akan mempercepat upaya kita bersama pemulihan wisata Bali, setelah lebih dari dua tahun mengalami pandemi yang berdampak terhadap sektor ekonom," kata Gubernur Koster.
Bali sebagai destinasi yang aman, nyaman dan kondusif untuk dikunjungi. Hadirnya wisman ke Bali merupakan hasil kerja keras bersama dengan penyelenggara perjalanan dan maskapai.
Salah satu maskapai yang mendukung pertumbuhan wisatawan ke Bali, kata Gubernur Koster adalah Garuda Indonesia yang telah membuka kembali penerbangannya dari Kore ke Denpasar.
" Ini menjadi momentum bersama yang patut kita syukuri ditengah momentum pertumbuhan wisatawan yang terus menunjukan tren positif yang harus terus dioptimalkan dengan turut memastikan konsistensi penerapan protokol kesehatan dan penanganan pandemi dapat terjaga dengan baik", ungkap Koster.
Sebelum pandemi global, yakni pada 2019, Wisman asal Korea Selatan,
berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, meningkat signifikan sebesar 48,69 persen dibandingkan tahun 2018.
Namun secara umum pada 2019, jumlah kunjungan wisman ke Bali tumbuh 3,7 persen dibanding tahun 2018.
Selama tahun 2019 jumlah wisman ke Bali mencapai 6.275.210 orang. Sedangkan jumlah wisman ke Bali tahun 2018 sebanyak 6.070.473.
Pada Desember 2019, jumlah kwisman ke Bali sempat mengalami kenaikan 10,94 persen dibanding bulan sebelumnya, November 2019. Peningkatan yang sama juga dicatat jika dibandingkan bulan Desember 2018 lalu, yakni10,74 persen.
Pada Desember 2019, wisman ke Bali didominasi dari Australia sebanyak 110.711 (20,04 persen), Tiongkok sejumlah 80.972 (14,66 persen), India sebanyak 39.759 (7,20 persen), Amerika Serikat sebanyak 25.953 (4,70 persen), dan Singapura sejumlah 25.320 (4,58 persen).
(*/Syam)