Indonesia Negara Maritim, Tapi Transportasi Darat Masih Dominan
Senin, 21 September 2020, 09:19 WIB
BisnisNews.id -- Peranan transportasi laut di Indonesia masih rendah yang bisa dilihat dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada tahun 2019, data BPS menyebutkan, sektor transportasi laut berkontribusi hanya sekitar 6,94 persen.
Seharusnya, sektor maritim memegang peranan dan tantangan yang sangat penting bagi Indonesia. Sekitar 2/3 wilayahnya terdiri dari laut, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan sekitar 17.500 pulau.
"Faktanya, transportasi darat mendominasi dengan kontribusi sekitar 53,64 persen, diikuti transportasi udara sebesar 35,37 persen," kritik Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi di Jakarta.
Untuk meningkatkan peranan dan menghadapi tantangan sektor maritim, lajut SCI, para pelaku usaha dan pemangku kepentingan harus memahami Supply Chain Management (SCM). "Kompetensi SCM ini perlu untuk bisa memahami dan menganalisis proses secara end-to-end dalam peningkatan efisiensi biaya logistik perusahaan maupun nasional,"kata Setijadi lagi.
Pemahaman terhadap proses dan biaya logistik harus secara menyeluruh, tidak secara parsial. Dengan mengacu analisis INSA dan Pelni, misalnya jelas Setijadi, distribusi biaya logistik terbagi atas biaya transportasi laut (19 persen), biaya di pelabuhan asal dan tujuan (31 persen), serta biaya transportasi hinterland di wilayah asal dan tujuan (50 persen).
Sebagai contoh lain, papar alumni ITB itu, pelaku usaha harus memahami sistem dan proses yang kompleks. Misalnya, dalam proses kepelabuhanan yang menyangkut sekitar 18 instansi terkait dengan aliran barang, informasi, dokumen, dan uang.
Menurut dia, SCM harus dipahami para pelaku dari perusahaan manufaktur sebagai pemilik barang, penyedia jasa logistik, transportasi, pergudangan, forwarder/EMKL, pelayaran, operator pelabuhan, perusahaan bongkar muat, depo kontainer, serta kementerian/lembaga terkait.
Setijadi yang juga sebagai CEO Ruang Logistik menjelaskan program itu mengacu pada 15 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan konteks dalam bidang maritim. Salah satu acuannya adalah Kepmenaker No. 94/2019 tentang Penetapan SKKNI Kategori Pengangkutan dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan Aktivitas Penunjang Angkutan Bidang Logistik.
Menghadapi Perubahan
Praktisi logistik senior Linc Group Dodiek A. Setyono menyatakan pelatihan di Ruang Logistik membekali dan membantu meningkatkan kompetensi di bidang supply chain dan logistik terutama menghadapi era perubahan, serta mempersiapkan SDM berbasis kompetensi secara nasional dan global.
Pelatihan dan sertifikasi di Ruang Logistik itu sangat praktis karena proses registrasi, in, dan post training dilakukan berbasis teknologi informasi secara online. Pelatihan dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja termasuk akhir pekan, sehingga peserta dapat tetap produktif di hari kerja.
Dodiek menjelaskan investasi dalam mengikuti program itu sesuai dengan value of money terutama pada kondisi terdampak pandemi Covid-19 saat ini.(helmi)