Ini Rekomendasi KNKT Terkait Kasus Kecelakaan KA Babaranjang di Bandar Lampung

FGD dengan tema Accident Review Forum Moda Perkeretapian di Bandar Lampung, kemarin (foto: ist)
BisnisNews.id -- Kepala Subkom IK (Investigasi Kecelakaan) Perekeretaapian KNKT Suprapto mengatakan, berdasarkan kajian, Suprapto menjelaskan KNKR merekendasikan agar Ditjen Perkeretaapian Kemenhub meningkatkan pengawasan pelaksanaan perawatan prasarana perkeretaapian dilakukan melalui program audit secara rutin.Â
Khususnya, menurut dia, untuk organisasi dan manajemen perawatan prasarana perkeretaapian di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Divre III Sumetara Selatan (sekarang Divre IV Tanjung Karang, Lampung).Â
"Rekomendasi lain adalah merevisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun 2011 tentang Standar dan Tata Cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian terutama penjelasan mengenai perbaikan untuk mengembalikan fungsi jalur yang disebabkan oleh rel patah," Suprapto pada dalam Accident Review Forum Moda Perkeretapian dengan tema "Dampak Pengoperasian Angkutan Babaranjang" di Bandar Lampung,
Selanjutnya, kata Suprapto, kepada PT KAI, KNKT meminta agar BUMN itu melakukan kajian teknis mengenai dampak pengoperasian KA Babaranjang dengan 60 rangkaian gerbong batubara isi 50 ton terhadap kondisi, siklus perawatan, window time perawatan, kemampuan SDM dan mesin perawatan jalan rel di wilayah Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang.
"Menerapkan pembuatan daftar risiko dan profil risiko serta Level of Safety secara rutin di Divre IV Tanjung Karang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT.KAI (Persero) Tentang Pelaporan Risiko Keselamatan Dalam Bentuk Daftar Risiko (Risk Register) dan Pembuatan Profil Risiko (Risk Profile) Daop/Divre di Lingkungan PT. KAI (Persero) dan Keputusan Direksi PT.KAI (Persero) Tentang Penilaian Level of Safety (LoS) Pada Daop/Divre/ SubDivre di Lingkungan PT. KAI (Persero)," jelas Suprapto.Â
Sedang rekomendasi lain untuk PT KAI, menurut pejabat KNKT itu,  adalah menambahkan ballast sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku. Serta melaksanakan pengelasan sambungan rel sesuai dengan metode pengelasan yang tepat (sebagaimana telah djabarkan dalam Buku Seri Perjana 2012 Seri 6A Metode Kerja Perawatan Jalan Rel Bagian 4 Pengelasan Thermis) dan dikerjakan oleh personil yang memiliki kompetensi di bidang pengelasan yang dibuktikan dengan sertifikat.Â
Kegagalan Axle Lining
Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia Apriyono Wedi Chresnando mengakui, dalam pengoperasian KA Baaranjang ini sering terjadi kegagalan axle lining pada lokomotif CC202. Salah satu hasil analisa mengungkapkan kehalusan permukaan as roda yang bersentuhan dengan acle lining kurang halus.
Sebelumnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono mengatakan investigasi kecelakaan transportasi terkait dampak KA Babaranjang 60 gerbong merupakan hasil investigasi kecelakaan transportasi adalah kegiatan penelitian terhadap penyebab kecelakaan transportasi.
Caranya dengan pengumpulan pengolahan analisisdab penyajian data secara sistematis dan objektif agar tidak terjadi kecelakaan transportasi dengan penyebab yang sama.(hms/helmi)