Israel Kembangkan Pil Vaksin Covid-19
Selasa, 27 Juli 2021, 17:16 WIB
BisnisNews.id - Sementara sebagian besar negara-negara di dunia, termasuk Indonesia masih sangat bergantung kepada vaksin Covid-19 jenis cairan yang disuntikan ke dalam tubuh. negara Zionis Israel sudah sampai pada tahap uji klinis vaksin berbentuk pil yang cukup ditelan melalui mulut alias oral.
Dilansir dari Time of Israel, para pengembang di negara itu meyakini vaksin oral yang simpel itu dapat berguna untuk negara-negara yang tengah berjuang menginokulasi warganya karena infrastuktur yang terbatas.
Untuk diketahui, perusahaan farmasi Oramed Pharmaceuticals yang telah menciptakan versi oral dosis tunggal dari vaksin prospektif yang dikembangkan perusahaan Premas Biotech yang berbasis di India, yang mana pada bulan Maret lalu telah mengumumkan bahwa mereka berhasil menghasilkan antibodi pada babi.
Nadav Kidron selaku CEO Oramed Pharmaceuticals berharap pil vaksin Covid-19 yang dikembangkan Israel ini akan cocok sebagai vaksinasi awal yang simpel, karena tidak perlu disimpan pada suhu rendah, serta dapat menghilangkan kebutuhan akan suntikan profesional. Pil vaksin ini juga akan ”mengubah permainan” di negara-negara seperti India, di mana hanya 5 persen dari populasi yang telah divaksinasi, kata
Nadav Kidron juga mengatakan, suntikan booster (penguat) vaksin yang saat ini dilakukan di tengah virus varian Delta yang sedang ”mengamuk” di beberapa negara, ia percaya pil vaksin ini akan sangat berguna, karena ia menilai formulasi di dalam pil vaksin ini akan sangat kuat dalam menghadapi varian Delta tersebut.
Dikatakan Kidron pula, ia merasakan pentingnya untuk persetujuan produknya, mengingat prospek permintaan booster, serta kurangnya dosis vaksin di beberapa bagian dunia. ”Vaksin oral kami, yang tidak bergantung pada rantai pasokan deep freeze. Tidak seperti vaksin virus corona lainnya, yang berarti semua perbedaan antara suatu negara dapat keluar dari pandemi ini atau tidak,” katanya kepada The Times of Israel.
Disampaikannya pula, pil vaksin ini menargetkan protein yang tidak rentan terhadap mutasi dan akan membuat vaksin tetap efektif dalam menghadapi varian baru. ”Vaksin kami adalah kandidat yang sangat kuat melawan virus Covid-19 yang berkembang karena penargetan uniknya pada tiga protein, bukan satu,” tandasnya.
Oramed Pharmaceuticals sendiri saat ini telah menerima persetujuan dari Tel Aviv Sourasky Medical Center untuk memulai uji klinis pada 24 sukarelawan yang tidak divaksinasi, dan akan memantau apakah pil vaksin mendorong mereka untuk menghasilkan antibodi, dan, jika demikian, hingga tingkat apa. Namun saat ini Oramed masih menunggu persetujuan akhir dari Kementerian Kesehatan Israel.
Israel sendiri telah mulai memberikan suntikan booster (penguat) kepada mereka yang mengalami gangguan kekebalan. Pejabat kesehatan di berbagai negara sebelumnya sudah membahas kemungkinan dilakukan suntikan booster kepada semua orang yang sudah divaksin. Namun ada masukan pula dari kalangan medis yang menyebutkan kalau suntikan booster tidak perlu memiliki formula vaksin yang sama dengan suntikan awal, namun dimungkinkan pendekatan campuran dan kecocokan. (ind)
//
Foto