Jasa Marga Kantongi Rp566 Miliar dari Surat Berharga Komersial
Jumat, 16 Oktober 2020, 06:26 WIB
BisnisNews.id -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil menerbitkan Surat Berharga Komersial (SBK) Rp566 miliar. SBK atau _Commercial Paper_ merupakan instrumen pasar uang untuk Korporasi Non-Bank berbentuk surat sanggup _(promissory note)_ dan berjangka waktu sampai dengan satu tahun yang terdaftar di Bank Indonesia (BI).
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan bahwa hasil penerbitan dari SBK ini akan digunakan untuk modal kerja, belanja modal serta kebutuhan perusahaan lainnya. Sebelumnya, target perolehan dana Jasa Marga dari SBK adalah Rp500 miliar hingga Rp1 triliun.
"Dana yang diterima hari ini telah dapat memenuhi kebutuhan _Working Capital_ Jasa Marga, pada prinsipnya akan digunakan untuk modal kerja, belanja modal serta kebutuhan perusahaan lainnya. SBK dipilih karena dapat menjaga _cash flow_ jangka pendek mengingat pembayaran bunga SBK dilakukan secara _discounted_ sebesar 6,8%,” jelas Adri.
SBK I Jasa Marga Tahun 2020 memiliki tingkat suku bunga yang sangat kompetitif, mengingat dasar suku bunga yang digunakan adalah Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR)+ (85-160 bps), dimana saat ini JIBOR cukup rendah, yaitu sebesar 4,7% per tahun. SBK jatuh tempo selama 12 bulan serta telah mendapatkan peringkat idA1+ (A satu plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Selain itu, Adri menambahkan, SBK juga dapat digunakan sebagai _bridging financing_ sebelum perusahaan mendapatkan pendanaan jangka panjang, contohnya menerbitkan obligasi atau instrumen _capital market_ lainnya.
“Tentu saja ke depannya, kami tetap membuka peluang untuk menerbitkan produk lain dari _capital market_ ataupun pasar uang sebagai alternatif sumber pendanaan untuk Perusahaan. Dengan adanya alternatif-alternatif pendanaan ini, secara umum Jasa Marga juga turut menambah basis investor yang terlibat dalam pembangunan jalan tol di Indonesia," tambah Eka.
Kelebihan Permintaan
Jasa Marga konsisten menggalang dana dari _capital market._ September lalu Jasa Marga mengalami kelebihan permintaan atau _oversubscribed_ dalam aksi penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun senilai Rp2 triliun.
Permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II mencapai angka Rp2,7 triliun melebihi nilai yang ditawarkan yaitu Rp2 triliun. Jasa Marga menggunakan dana hasil penerbitan obligasi diantaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya.
Di tahun-tahun sebelumnya, Jasa Marga juga telah menerbitkan sejumlah alternatif pendanaan di antaranya yaitu Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi, _Project Bond_ JORR W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami) dan _Global IDR Bond_ (Komodo Bond).
"Ketiga skema tersebut mendapat apresiasi dari publik. Terbukti, Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi _oversubscribed_ lebih dari dua kali sedangkan Komodo Bond _oversubscribed_ lebih dari tiga kali," tegas Eka.(helmi)