Kargo Udara, Peluang Bisnis Yang Belum Digarap Secara Optimal

Para pembicara dan moderator pada webinar CSAS tentang peluang dan tantangan bisnis kargo udara (foto; ist)
BisnisNews.id -- Bisnis kargo dan logistik udara di Tanah Air dan dunia merupakan kontributor signifikan terhadap ekonomi, baik domestik maupun global, yang seharusnya cantik menawan. Namun sayang, belum ditangani secara sistematis berkelanjutan, karena lemahnya koordinasi antara pusat dan daerah, yang membuat bisnis ini menjadi sulit berkembang.
Demikian terungkap dalam webinar CSASÂ bertajuk "The Art of Air Cargo and Logistics Business Amid COVID-19; Challenges and Opportunities in The New Normal Transformation of Business". Webinar digelar Jumat (24/7/2020) malam dipandu Atase Perhubungan & Altrnate Representative in ICAO Dr.Afen Sena.
Lebih anjut dikatakan, filsafat transportasi dan distribusi sebagai penghubung produksi dan konsumsi dalam rantai kegiatan ekonomi, menujukkan betapa seksi bisnis ini jika ditangani melalui kolaborasi, sayangnya sebagian besar masih bekerja sendiri-sendiri.
Berbicara tentang covid, tak ada bisnis yang terbebas dari gangguan virus ganas ini. Tetapi bisnis kargo dan logistik mampu menunjukkan kelenturannya dalam menghadapi bencana. "Bisnis Cargo justru mampu mengubah ancaman menjadi momentum pembangkit ekonomi bangsa, terbukti bisnisnya mampu melonjak secara nyata," kata Afen saat membacara kesimpulan webibar ini.
Ir. Denon Prawiraatmaja, Chairman of INACA salah satu pembicara pada webibar itu mengatakan, pasar raya dunia maya tempat bertemunya penjaja dan yang belanja, semakin menunjukkan eksistensinya berbagi ruang leluasa bagi bisnis logistik dan kargo berikut rantai pasoknya untuk kembangkan usahanya.
"Sebuah kesempatan terbuka disaat angkutan penumpang masih tertatih-tatih untuk menemukan bentuknya yang baru, ditengah banyaknya syarat protocol kesehatan yang harus dipenuhi di masa pandemic ini,"Â kata Denon lagi.
Menurutnya, jumlah penumpang yang turun saat ni merupakan tantangan bagi Indonesia dimana distribusi dari kargo ini merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan di Indonesia agar bisa didistribusikan di seluruh wilayah Indonesia.Â
Pemerintah menghendaki adanya distribusi kargo secara berkelanjutan namun menghentikan transportasi bagi penumpang, untuk menghentikan rantai penyebaran covid-19.
"Tantangan distribusi kargo udara di Indonesia. Kami melihat bahwa di beberapa tempat masih sulit dalam membuat koordinasi antara para pemangku kebijakan, sehingga disini kami berharap ada koordinasi yang berdasarkan tupoksi masing – masing antara pemangku kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga kejelasan bagi setiap maskaai pengangkut penumpang dan kargo untuk mencapai daerah – daerah terpencil bisa terselenggara dengan baik," papar Denon.
Untuk international cargo, aku Denon, pihaknya berharap adanya equal treatment bagi negara – negara lain yang mengakses ke Indonesia. "Dengan begitu, kita (INACA) juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama bagi maskapai Indonesia untuk bisa melakukan pengangkutan kargo ke negara luar," terang Denon.
Peluang dan Fasilitas Infrastruktur
Sementara, Direktur Angkutan Udara, Kemenhub, Putu Eka Cahyadi mengatakan,  infrastruktur (kargo udara) telah disiapkan oleh Pemerintah, dukungan cukup besar diberikan untuk mendukung tumbuhnya perekonomian bangsa, dimana bisnis kargo dan logistik berperan penting didalamnya, untuk menjamin rantai pasokan dan pemulihan ekonomi secara nyata.
Menurut Putu, insentif dan stimulus memang sangat diperlukan, tetapi, para pebisnis kargo dan logistik juga perlu lincah dan tangguh, kerja sama yang erat antar rantai pasok, agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, yang memang tanggap dan sigap menangkap peluang yang kita abaikan.
Putu berharap, industri logistik dalam negeri harus mampu menawarkan layanan yang benar-benar dibutuhkan bangsanya, dari hulu ke hilir, yang mencakup berbagai elemen, seperti teknologi, kargo, pergudangan, hingga pengelolaan transportasi multimoda – yang berarti menggabungkan metode transportasi yang berbeda untuk bisa mencapai area-area terpencil – untuk melayani pasar yang sangat besar dan menjanjikan.
Lebih lanjut dikatakan, ciri sekaligus kelebihan kargo uadra ialah pada kecepatan, mobilitas, keselamatan dan kenyamanan serta lebih kecil volume, lebih besar nilainya. "Dari segi kecepatan, saat ini penggunaan turboprop dan pesawat jet sipil memiliki kecepatan 20 hingga 1 juta meter setiap jam dan kisaran terus menerus hingga lebih dari 10.000 kilometer. Kondisi ini merupakan kendaraan tercepat di dunia, yang mampu lebih cepat 20 hingga tiga puluh kali dibandingkan yang berlayar di laut," papar Putu.
Dilihat dari segi mobilitas, menurut Putu, selama ada sebuah bandara dan fasilitas navigasi serta komunikasi yang diperlukan antara dua wilayah, maka rute baru dapat dibuka tanpa dihalangi oleh gunung, sungai, padang pasir dan samudra.Â
Sementara, dari sisi keselamatan dan kenyamanan, bahwa dengan perkembanganteknologi penerbangan dan adanya peningkatan teknologi perawatan dan fasilitas pengendalian lalu lintas udara, maka keselamatan penerbangan dapat ditingkatkan.(helmi)