Kementan Kembangkan Program Integrated Farming Berbasis Jagung
Selasa, 04 Januari 2022, 15:58 WIB
BisnisNews.id - Kementerian Pertanian tengah menggalakkan sistem pertanian terpadu/Integrated Farming, khususnya untuk sektor tanaman jagung. Integrated Farming ini merupakan salah satu program superprioritas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di tahun 2022. Program ini sudah mulai dijalankan, seperti di Sulawesi Selatan dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Integrated Farming berbasis jagung ini merupakan pengembangan sistem usahatani jagung yang mengintegrasikan beberapa usaha tanaman lain (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan) dan peternakan yang dikelola secara terpadu danserasi serta berorientasi ekonomi dan ekologis, dapat memberikan nilai tambah kepada petani.
Dengan sistem pertanian terintegrasi, petani dapat pula mengupayakan pendapatan lain dari sektor pendukung tanaman utamanya. Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Takdir Mulyadi dalam Webinar Bimtek Propaktani Episode 262 tanggal 30 Desember 2021 menyampaikan pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) berbasis jagung.
Program ini merupakan pengembangan pola tanam jagung yang mengintegrasikan beberapa usaha pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan) yang dikelola secara terpadu dan serasi serta berorientasi ekonomi dan ekologis.
“Sampai saat ini usulan dari Dinas Provinsi/Kabupaten untuk kegiatan Integrated Farming seluas 13.389 hektar di 33 Provinsi, 508 Kab dengan luas lahan yang telah dipolygon seluas 4.498 Ha. Integrated Farming selain dari pendanaan stimulant Bantuan Pemerintah, juga dengan memanfaatkan KUR Perbankan, Program Makmur PIHC, Asuransi, riset, bimtek, sertifikasi, regulasi,” kata Takdir.
Syarat integrated farming
Syarat integrated farming antara lain letak strategis/pinggir jalan raya, lahan clear and clean di lokasi eksisting atau lahan baru, dikelola oleh keltan dan SDM yang aktif, diutamakan satu hamparan, dikembangkan sebagai demfarm show window teknologi, bisa dijadikan agro wisata. Integrated Farming berbasis jagung, didukung sayuran, pisang, kelapa, itik, ayam dan disiapkan sistem irigasi/embung, pompa, dan alsin.
Bahwa prinsip integrated farming ini berada dalam suatu kawasan atau hamparan, “ Limbah kegiatan adalah input untuk kegiatan lainnya. Dengan demikian dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan mendorong konservasi habitat dengan menerapkan pertanian organic,“ ujar Takdir
Program ini juga harus didukung dengan Inovasi kebijakan KUR sektor pertanian adalah meningkatkan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp 100 juta, pemberian fasilitas KUR khusus untuk kelompok (cluster) komoditas pertanian dan komoditas produktif lainnya dengan perusahaan mitra sebagai Bapak Angkat (off-taker ) serta relaksasi ketentuan KUR di masa pandemi berupa penundaan pembayaran pokok, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR.(elm/Helmi)