Ketika Perhatian Dunia Tertuju ke Sirkuit Mandalika
Senin, 14 Februari 2022, 14:17 WIB
Oleh : Yayat Hidayat
BisnisNews.id - Perhatian masyarakat internasional kini tertuju kepada Indonesia tepatnya Mandalika, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka menantikan perhelatan akbar dan bergengsi, MotoGP 2022 yang puncaknya akan tersaji pada 18-20 Maret mendatang.
Rasa ingin tahu penggemar balapan MotoGP termasuk di Indonesia mungkin muncul dan bertanya-tanya. Siapakah yang akan tampil sebagai juara di ajang balap motor tahun ini nanti?
Pada musim 2021, Fabio Quartararo dari Tim Energi Yamaha adalah juaranya. Pada sesi latihan di hari pertama, Jumat 11 Februari 2022, Quartararo tercecer di posisi kelima. Meski ini cuma latihan, rasa ingin tahu dan perasaan was-was para fans setidaknya muncul. Mereka khawatir idolanya itu akan kalah di Mandalika. Pada sesi latihan ini Quartararo finish dengan catatan waktu 33,108 detik.
Pol Espargaro, pebalap dari Tim Repsol Honda pada sesi latihan di hari pertama berada di peringkat satu dengan waktu 32.466 detik.
Kemarin merupakan hari terakhir pramusim para pebalap mengikuti MotoGP Official Test. Masyarakat kini tinggal menanti kembalinya 24 pebalap MotoGP yang berasal dari 12 tim berlaga di Sirkuit Pertamina Mandalika.
Sebagai warga negara ada perasaan bangga, Indonesia menjadi tempat terselenggaranya ajang balap MotoGP bergengsi ini. Mengapa tidak?
Sebab, dari pergelaran ini bisa memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi negara. Semua negara di dunia pun pasti menginginkan menjadi tempat pergelaran balap MotoGP.
Potensi ekonomi ini barangkali yang ditangkap pemerintah pusat dari perhelatan MotoGP 2022. Senilai Rp1 triliun digelontorkan untuk biaya pembangunan Sirkuit Mandalika.
Banyak kalangan memprediksi biaya yang dikeluarkan itu akan balik modal. Namun, ada juga yang berpendapat berapapun biaya yang digelontorkan tidak masalah. Kesempatan untuk mempromosikan Indonesia kepada khalayak internasional adalah yang paling utama.
Terselenggaranya balap MotoGP di Indonesia bukan saja bertujuan untuk menarik wisatawan mancanegara lantaran negeri ini sangat Indonesia--tetapi juga bisa mendongkrak ekonomi daerah agar bertumbuh khususnya dari sektor ekonomi kreatif. Terbukti, baru sekitar sepekan para pebalap dan kru tiba, usaha mikro kecil menengah (UMKM) bermunculan di kawasan Sirkuit Mandalika. Misal, pedagang aksesori kalung, gelang, dan kaos Pantai Lombok, juga kuliner.
Bahkan pelaku usaha perhotelan pun bergeliat. Pengelolanya berbenah membuat daya tarik pengunjung. Saking lamanya hotel-hotel terkena dampak akibat covid-19, sampai pengelola hotel mengecat ulang dinding-dindingnya agar tampak cerah kembali. Kamar-kamar hotel kini penuh dengan pesanan.
Ajang MotoGP juga merupakan kesempatan emas Indonesia untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Indonesia sebagai negara yang aman dan damai. Dengan kata lain, pergelaran MotoGP juga diharapkan bisa menarik investor negara-negara di dunia agar membuka usaha di Indonesia.
Sirkuit Pertamina Mandalika dibangun di areal tanah seluas 1.035,67 hektare. Panjang sirkuit ini 4,3 kilometer atau 4.310 meter dengan total 17 tikungan, 11 mengarah ke kanan dan enam lainnya mengarah ke kiri.
Lokasinya dibangun dengan view pantai Lombok yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pebalap MotoGP. Mereka mengaku belum pernah menemukan sirkuit seindah Sirkuit Mandalika. Terbukti sejak kehadiran mereka di Pulau Lombok, sebelum tes pramusim, banyak pebalap yang tidak menyia-nyiakan waktu untuk berselfi menikmati keindahan alam Lombok dengan latar belakang bukit hijau dan pantai. Mereka mempostingnya melalui media sosial masing-masing.
Event ini menjadi momentum untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan saja indah, tetapi juga memiliki kemampuan mengelola dampak pandemi yang sangat baik.
Ajang MotoGP disiarkan secara langsung di lebih 200 negara, 428 juta rumah tangga dan tujuh juta penonton. Event ini diharapkan bisa menimbulkan multiplier effect yang baik bagi negeri ini.
Namun, lebih dari itu semua, pasca berakhirnya MotoGP 2022 nanti, mampukah Indonesia menjaga dan merawat Sirkuit Mandalika agar tetap menjadi tempat perhelatan balapan motor berkelas dunia kembali? Kita tunggu.***
(Penulis adalah wartawan senior, tinggal di kota Depok)