Korban Berjatuhan, DK PBB Agendakan Sidang Bahas Myanmar
Selasa, 30 Maret 2021, 17:50 WIB
BisnisNews.id - Korban sipil yang terus berjatuhan ditembaki aparat bersenjata Myanmar sudah tembhus lebih dari 500 orang, sejak junta militer menguasai negara itu sejak awal Februari 2021 lalu. Hal ini membuat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera menggelar pertemuan darurat untuk membahas situasitersebut.
Dilansir dari AFP, BBC, dan CNN, DK PBB akan menggelar sidang darurat pada Rabu (31/3/2021), menyusul seruan Inggris dua hari lalu. Namun deklarasi baru terkait sanksi terhadap Myanmar belum bisa diprediksi hasilnya dalam sidang DK PBB nanti. Sebab deklarasi baru bisa dibuat kalau lima anggota DK PBB yang memiliki hak veto, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Rusia, dan China secara bulat menyepakatinya. Sayangnya, hingga kini Rusia dan China belum jelas posisinya apakah menyetujui deklarasi baru itu atau tidak.
Penguasa Myanmar Pesta Pora
Sebelumnya, pada 10 Maret 2021, DK PBB untuk pertama kalinya mengeluarkan deklarasi mengutuk am aparat militer Myanmar yang menggunakan kekerasan bersenjata terhadap pengunjuk rasa yang menentang junta.
Untuk diketahui, hingga kini sesuai data Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik atau Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) disebutkan jumlah orang yang tewas akibat kekerasan yang dilakukan aparat Myanmar sudah mencapai 510 orang, sedangkan 2.574 orang ditahan aparat militer.
Ironisnya, pimpinan junta militer Myanmar malah menggelar pesta di hari paling berdarah, Sabtu (27/3/2021), yakni di saat aparat militer membunuh 114 orang di saat sedang melayat korban pengunjuk rasa yang tewas ditembak. Sabtu siang itu, menurut AAPP, aparat militer Myanmar menembak siapa saja yang terlihat di jalan, termasuk menembaki rumah-rumah penduduk. Bahkan disebutkan AAPP, aparat melempari penduduk sipil dengan granat, termasuk menggunakan senjata mesin untuk memberondong warga sipil yang berunjuk rasa.
Di hari yang sama, Sabtu malam, pesta mewah digelar jenderal-jenderal penguasa junta militer untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata Myanmar. Pesta makan malam turut dihadiri perwakilan dari negara Rusia, China, India, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Laos dan Thailand.
Dilansir dari Myanmar Insider, dari foto-foto terlihat pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing yang berseragam militer putih berjalan di atas karpet merah lalu menyapa tamu undangan yang sedang memyantap makan malam. Ia juga berpidato dengan mengatakan kalau dirinya ingin menjaga demokrasi, menentang tindak kekerasan, serta menjaga keselamatan rakyat. (ibe)