Menhan AS : Kami Tidak Gentar Terhadap China
Rabu, 28 Juli 2021, 15:49 WIB
BisnisNews.id - Dalam kunjungannya ke Asia Tenggara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menegaskan kalau pihaknya tidak pernah gentar dengan ancaman China dan siap menghadapinya, ketika negara-negara di kawasan Laut China Selatan terancam kedaulatannya.
Seperti dikutip dari The Guardian, Defense.gov, dan CNN, hal tersebut disampaikan Austin saat berpidato Institut Internasional untuk Studi Strategis di Singapura.
”Klaim Beijing atas sebagian besar Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum internasional. Pernyataan itu menginjak kedaulatan negara-negara di kawasan itu. Dan kami terus mendukung negara-negara pantai di kawasan itu dalam menegakkan hak-hak mereka di bawah hukum internasional,” papar Austin, Selasa (27/7/2021).
Untuk diketahui, China mengklaim hampir semua wilayah perairan di Laut China Selatan seluas 1,3 juta mil persegi sebagai wilayah kedaulatannya, meskipun banyak dari klaim tersebut bertentangan dengan hukum internasional.
”Keengganan Beijing untuk menyelesaikan perselisihan secara damai dengan menghormati supremasi hukum tidak hanya terjadi di atas air. Kami juga telah melihat agresi (China-Red) terhadap India, aktivitas militer yang tidak stabil, dan bentuk-bentuk pemaksaan lainnya terhadap rakyat Taiwan, serta genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap umat Muslim Uighur di Xinjiang,” beber Austin.
Ia juga mengatakan kalau AS tidak meminta negara-negara di Asen untuk memilih AS atau China. ”Kami tidak meminta negara-negara di kawasan untuk memilih antara Amerika Serikat dan China. Namun faktanya, banyak kemitraan kami di kawasan ini lebih tua dari Republik Rakyat China sendiri,” lontar Austin.
Saat ini Austin sedang melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di Asia Tenggara, seperti ke Vietnam, Filipina, dan Singapura. Dalam kunjungannya itu, Austin berharap untuk memperkuat kerja sama militer AS dengan negara-negara itu.
Namun sekali lagi ditegaskan Austin kalau pihaknya tidak sedang ingin berkonfrontasi militer dengan Beijing. ”Kami tidak mencari konfrontasi. Namun kami tidak akan gentar ketika kepentingan kami terancam. Biar saya perjelas : Saya berkomitmen untuk mengejar hubungan yang konstruktif dan stabil dengan China. Termasuk komunikasi krisis yang lebih kuat dengan Tentara Pembebasan Rakyat,” kata Austin.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam peringatan 100 Tahun Partai Komunis China pada awal juli lalu, Presiden China Xi Jinping mengatakan menegaskan akan terus melakukan upaya penyatuan Taiwan ke dalam negaranya. Ia bahkan mengancam akan melawan secara keras terhadap pihak mana pun yang hendak memerdekakan Taiwan untuk mendirikan pemerintahan terpisah dari China. Jinping juga menegaskan akan menghancurkan segala upaya pihak mana saja yang terus mendorong kemerdekaan Taiwan.
Dalam pidato itu, ia juga memberikan sinyal peringatan kepada negeri adi daya AS, dengan mengatakan negaranya tidak memperkenankan siapa pun menindas negaranya. Bahkan Jinping memperingatkan kepada para ”pengganggu” kalau negara yang dipimpinnya itu tidak segan-segan akan ”membenturkan kepala mereka ke tembok baja yang besar.” (ind)