Pangkas Biaya Tinggi, ASDP Perkuat Angkutan Penyeberangan Jarak Jauh
Senin, 16 Januari 2023, 14:47 WIB
BISNISNEWS.id - Kembangkan bisnis moda transportasi sektor logistik, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), perkuat angkutan penyeberangan lintas jarak jauh atau long distance ferry (LDF) melalui anak usahanya PT Jembatan Nusantara.
PT Jembatan Nusantara ini didorong untuk memangkas tingginya mata rantai biaya logistik di tanah air. Berdasarkan data, biaya logistik saat ini sudah turun menjadi 22 persen dari sebelumnya (data 2018) sebesar 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
LDF yang dijalankan PT. Jembatan Nusantara ini diharapkan mampu terus menekan biasa logistik di tanah air dari saat ini 22 persen menjadi 17 persen dari PDB pada 2024.
Baca Juga
AKSES TOL PATIMBAN
Jawa Barat Memiliki Pelabuhan Terbesar, Pasar Tanjung Priok Bakal Tersedot
RESESI GLOBAL
Indonesia Melehoy ...? ALFI Optimis Ekonomi tetap Bertumbuh
PELAYANAN PUBLIK
Inilah 177 Trayek Strategis Angkutan Laut
Saat ini, PT Jembatan Nusantara mengoperasikan dua lintas rute LDF. Pertama, lintas Balikpapan-Pare Pare, yang dilayani dengan Kapal Motor (KM) Madani Nusantara.
Lintas ini berjarak 252 mil dengan waktu tempuh selama 23 jam. Kedua, lintas Surabaya-Labuan Bajo dengan menggunakan KM Swarna Bahtera. Jarak yang ditempuh sepanjang 462 mil dengan waktu selama 38 jam.
???????Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan layanan lintas LDF merupakan upaya ASDP untuk ikut mendukung program pemerintah meningkatkan efisiensi angkutan logistik.
"Hadirnya layanan LDF akan mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan atau over dimension over load (ODOL). Dengan demikian, kami turut mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan," ujar Shelvy.
Menurut dia, layanan lintas LDF juga akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan, sehingga memberikan dampak berantai (multiplier effect), yang positif khususnya di dua titik penyeberangan, sekaligus secara nasional.
"Dalam waktu dekat, Jembatan Nusantara juga akan mengoperasikan lintas Surabaya-Ende dengan menggunakan KM Mahkota Nusantara. Rute Surabaya-Ende dengan jarak 575 mil ditempuh selama 58 jam," ujar Shelvy.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan akusisi terhadap perusahaan swasta penyeberangan swasta terbesar kedua di Indonesia. Secara resmi ASDP mengakuisisi PT Jembatan Nusantara pada 22 Februari 2022.
Akuisisi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan guna memastikan perusahaan tetap sehat dan dapat terus melayani lintas perintis. Saat ini total jumlah lintasan sebanyak 311, dimana 70 persen adalah lintasan perintis.
Demi mendukung keberlanjutan pelayanan ASDP maka perusahaan memastikan keseimbangan layanan baik lintasan perintis maupun komersial.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan amanatnya setelah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara (JN) bahwa langkah akuisisi ini membuat ASDP menjadi operator penyeberangan terbanyak di Indonesia bahkan di dunia.
Melalui akuisisi tersebut, ASDP mendapatkan tambahan sebanyak 53 unit armada dan mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF). Sebagai negara kepulauan, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan, merupakan sebuah keharusan.
Hal ini selaras dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.
"Kita berharap akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, dan utamanya untuk masyarakat," katanya.
Sebelum akuisisi, ASDP telah memiliki 166 unit kapal, dan setelah akuisisi menjadi 219 unit kapal sehingga membuat ASDP menjadi operator penyeberangan dengan jumlah kapal ferry terbanyak di Indonesia, bahkan dunia.(*/Syam)