Penataan Lalu Lintas di Pelabuhan Tanjung Priok Mendesak Dilakukan

Kondisi lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok makin macet (dok: lipt6)
BisnisNews.id -- Penataan dan pemberdayaan yang efektif untuk fasilitas logistik pendukung di sekitar dan lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok tersebut, khususnya terkait fasilitas depo kontainer dan fasilitas antri/ parkir truk perlu ditata dan dikelola dengan baik dan optimal.
"Belakangan ini, kemacetan lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok yang semakin tidak terkendali di ruas jalan sekitar pelabuhan maupun depo kontainer sangat menggangu kelancaran arus logistik terutama di periode akhir pekan," kata Ketua Angkutan Multi Moda DPP Organda Ivan Kamadjaja di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta merupakan pelabuhan utama nasional dan sangat penting perannya untuk perekonomian nasional. Oleh karenanya, kelancaran arus distribusi barang yang menopang ekonomi negara saat ini dilayani melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
"Apalagi di masa pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam masa Pandemi covid 19, sehingga Pelabuhan Tanjung Priok perlu perhatian lebih dalam meningkatkan aksesibilitas dari dan menuju pelabuhan ini harus ditata, dan dikelola dengan baik demi kelancaran arus logistik dar dan menuju pelabuhan terbesar di Indonesia itu," jelas Ivan.
Faktanya, sebut dia, kini hampir selalu terjadi kemacetan yang sangat parah karena kondisi peakseason terhadap aktivitas ekspor/ impor yang harus menyesuaikan jadwal kedatangan/ keberangkatan kapal. "Selain itu juga keberadaan depo kontainer yang tidak terkendali lagi dalam penataan kapsitasnya menjadi semakin memperparah keadaan," kilah Ivan.Â
Secara umum, menurut pengusaha logistik ini, hanya depo kontainer tertentu pada lokasi searah yang digunakan pelayaran untuk penumpukan kontainernya yang bisa digunakan secara optimal. "Padahal, masalah ini bisa dikaji bahkan direlokasi agar penyebaran depo kontainer bisa lebih tersebar areanya, sehingga dapat mengurai kepadatam arus truk di akses jalan tertentu," papar Ivan.
Masalah ini, menurut Ivan, juga perlu menjadi pertimbangan pihak pelayaran juga dalam menentukam alokasi depo kontainernya untuk mencegah kemacetan dan mendukung kelancaran arus pergerakan barang.Â
"Pelayaran dapat melakukan evaluasi atas kelayakan kapasitas maksimum depo yang ditunjuknya apakah mampu menampung volume kontainer yang dialokasikan termasuk pengendalian akses lalu lintas truk pengangkutannya," saran Ivan.Â
Begitu pula akses lalu lintas keluar masuk terminal pelabuhan, lanjut Ivan, perlu dibenahi lagi kelayakan dan daya tampung kontainer dengan kapasitas akses jalan bagi kendaraan angkutan barangnya agar tidak mengganggu kepentingan umum atau bahkan sampai menggangu pemulihan ekonomi nasional.Â
"Belum lagi bertumbuhnya kawasan perumahan dan pusat sentra perdagangan diarea sekitar pelabuhan semakin menambah parahnya kemacetan pada jam jam tertentu," urai Ivan.
Masih Layakah Tanjung Priok ?
Oleh karenanya, Menurut Ivan, perlu dipertanyakan lagi apakah Pelabuhan Tanjung Priok akan dipertahankan menjadi pelabuhan utama bagi pelaku industri di sekitar Jakarta saat ini. "Dan, apakah ada alternatif pelabuhan yang lebih layak bagi pelaku industri untuk perbaiki berdaya saing biaya logistiknya," tanya Ivan.Â
Jika hal kemacetan ini tidak cepat dibenahi dan diatasi maka akan menghambat progress pemulihan ekonomi nasional yang sedang di fokuskan oleh Pemerintah Pusat, termasuk Kemenhub dan pihak terkait lainnya .Â
"Kondisi ketidak layakan kondisi akses menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Priok yang sangat meresahkan banyak pihak saat ini bahkan cenderun merugikan pelaku usaha terkait," tegas Ivan.(helmi)