Perayaan Waisak 32 Biksu Lakukan Perjalanan Spiritual Menuju Candi Borobudur
Rabu, 24 Mei 2023, 11:26 WIB
BISNISNEWS.id - InJourney dan anak usahanya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) memberikan apresiasi kepada 32 biksu Thudong yang melakukan perjalanan spiritual yang nantinya ke lokasi finish di Candi Borobudur jelang momen puncak Waisak pada 4 Juni 2023.
Sebagai bentuk apresiasinya kepada para biksu tersebut InJourney melakukan pengawalan dan peliputan dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke Candi Borobudur.
Perjalanan spiritual yang dilakukan para biksu itu merupakan bagian darir rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2567 Buddhist Era (BE). Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan mengatakan,
Candi Borobudur merupakan bingkai yang merajut semangat toleransi dan kebersamaan untuk mewujudkan upacara Waisak yang khidmat, kondusif, dan nyaman bagi umat maupun masyarakat yang antusias mengikuti prosesinya.
" Momen ini menjadi simbol kebangkitan nilai-nilai spiritual Borobudur, menggaungkan semangat toleransi dalam keberagaman masyarakat Indonesia untuk mewujudkan harmonisasi dalam keberagaman,” terang Febrina.
Hal senada diungkapkan Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney. Dikatakan, kegiatan tersebut selaras dengan upaya InJourney sebagai induk Holding Pariwisata dan Pendukung dalam upaya untuk mengembangkan serta mempromosikan lspiritual tourism destination pada Candi Borobudur.
“Kami ingin menjadikan Candi Borobudur sebagai salah satu dari 5 (lima) Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) sebagai destinasi spiritual yang dikenal di mata dunia dengan mengusung konsep Heritage in Harmony,” ujar Maya.
Maya menambahkan, dengan mengusung konsep ini berarti menghargai Candi Borobudur sebagai candi peninggalan bersejarah yang juga termasuk UNESCO World Heritage Site.
L
Hal ini diharapkan dapat membangun keharmonisan baik harmoni spiritual dalam diri dan semesta, harmoni sesama dalam keberagaman, juga harmoni semua stakeholders terkait baik komunitas dan institusi yang memiliki tujuan yang sama dalam menjaga dan memelihara Candi Borobudur. Ini semua karena Candi Borobudur adalah milik kita bersama kebanggaan bangsa Indonesia.
Tentunya dengan digelarnya rangkaian perayaan Tri Suci Waisak ini akan menjadi manifestasi posisi Candi Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual dan menjadi katalis pariwisata dunia untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar Candi Borobudur.
Maya menambahkan bahwa perayaan Tri Suci Waisak tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya. Setelah melewati pandemi, di tahun ini wisatawan dapat menyaksikan rangkaian kegiatan Waisak di Candi Borobudur yang lebih beragam dari tahun sebelumnya.
Berkolaborasi dengan TWC dan Walubi, di Candi Borobudur telah disiapkan berbagai kegiatan side event oleh Walubi, diantaranya Bakti Sosial (Pengobatan Gratis), Nyingma Monlam Indonesia, Festival Merti Karuna Bumi, Borobudur World Peace & Prosperity Event, Festival Bhumi Mandala, Festival Larung Pelita Purnama Sidhi, Pawai Budaya Padmastana dari Candi Mendut ke Candi Borobudur dan Lomba Fotografi.
Selain itu, TWC juga menyiapkan program side event pendukung "Purnama" diantaranya Pasar Rakyat yang akan menghadirkan UMKM, launching film Muarajambi Bertutur hingga launching buku tentang Borobudur dan pada puncaknya, bersama-sama dengan Panitia Waisak akan diselenggarakan Seremonial Pelepasan Lampion, yang diikuti oleh sebagian umat serta berbagai lapisan dan elemen masyarakat sebagai penutup rangkaian kegiatan perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE di Candi Borobudur.
KOLABORASI
Untuk menggaungkan acara ini, InJourney bersama dengan TWC mengajak Dee Lestari untuk berkolaborasi sebagai spokeperson_l dalam pengembangan Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination_l dengan mengusung tema Heritage in Harmony.
Sebagai umat Buddha, Dee Lestari menganggap Candi Borobudur tidak hanya sebatas sebagai situs historis, melainkan juga metafora perjalanan spiritual yang diwujudkan secara fisik.
Nilai-nilai Buddhisme yang universal dan relevan hingga zaman modern ini merupakan kisah penting yang patut dijaga keberlangsungannya. Sebagai spokeperson, Dee Lestari akan disebut sebagai “Sahabat Borobudur” yang ikut berperan sebagai penyambung kisah Borobudur kepada masyarakat Indonesia dan dunia. Baginya, tugas ini bukanlah penugasan seremonial semata, melainkan sebuah panggilan jiwa. (*/Syam)