Polisi Israel Serang Al Aqsa, 205 Jemaah yang Sedang Taraweh Terluka
Sabtu, 08 Mei 2021, 18:13 WIB
BisnisNews.id - Pasukan Israel kembali memperlihatkan sifat bengisnya. Kali ini aparat polisi Israel menyerang Masjid Al-Qiblatain yang berada di dalam komplek Masjid Al Aqsa saat menggelar sholat taraweh Jumat terakhir di bulan Ramadhan yang dihadiri ribuan warga Palestina.
Dalam serangan brutal itu, lebih 200 jemaah masjid terluka. Sementara pihak Israel mengklaim 17personel polisinya terluka terkena lemparan batu dan botol warga Palestina. Selain menyerang Masjid Al Aqsa, aparat polisi Israel juga menyerang warga di gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Dilansir dari The National News, Al Jazeera, Sky News, dan Middle East Monitor, penyerangan itu terjadi pada Jumat malam (7/5/2021) waktu setempat atau sekitar Sabtu pagi waktu Indoensia. Saat kejadian, ratusan polisi Zionist Israel menyerang jemaah menggunakan granat kejut dan menghujaninya dengan tembakan peluru karet. Saat diserang, jemaah sedang salat tarawih di Masjid al-Qiblatain yang berada di dalam Al Aqsa.
Mendapat serangan, jemaah meresponnya dengan melempari polisi Israel dengan batu dan botol kaca.
Di saat yang bersamaan, polisi Israel juga bentrok dengan warga Palestina yang berusaha masuk ke Masjid Al Aqsa melalui salah satu gerbang menuju masjid, yakni gerbang Bab Al-Silsila. Sementara bentrokan masih berlangsung di sekitar Al Aqsa, bentrokan juga terjadi di depan gerbang Damaskus dan Es-Sahire Kota Tua antara warga Palestina dan ratusan polisi Israel. Sejumlah pihak menyebutkan aparat Israel menyerang masjid lantaran ingin membubarkan ibadah sholat taraweh di masjid tersebut.
Bulan Sabit Merah Palestina dalam pernyataannya menyebutkan jumlah warga Palestina yang terluka dalam serangan brutal itu sebanyak 205 orang, 88 orang diantaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit di Yerusalem. Bulan Sabit Merah Palestina juga mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat yang terluka karena tidak tertampung di rumah sakit. Sebagian besar yang terluka akibat terkena tembakan peluru karet pada wajah, mata, dan tubuh, dan banyak juga yang terkena pecahan dari granat kejut yang ditembakkan peluru Israel. Sebelum penyerangan ke Masjid Al Aqsa, polisi Israel juga menembak mati dua warga Palestina pada Jumat paginya, sedang satu orang lainnya masih menjalani perawatan akibat luka tembak.
Untuk diketahui, sejak awal Ramadhan tensi ketegangan antara pihak Israel dan Palestina terus naik. Khususnya sejak aparat Israel memblokade akses masuk ke dalam komplek Masjid Al Aqsa, dan pelarangan suara adzan di salah satu masjid tertua di dunia itu. Ketegangan juga dipicu aksi protes atas penggusuran massal di kawasan lahan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur yang juga di serang secara brutal oleh para pemukim Yahudi Israel yang mendapat dukungan militer Israel.
Mahkamah Agung Israel juga sudah memerintahkan kepada para 38 keluarga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur itu untik membayar sewa rumah kepada para pemukim Yahudi Israel untuk rumah yang mereka tempati. Selanjutnya properti akan diberikan kepada para pemukim Yahudi, bukan kepada ahli waris mereka.
Atas serangan yang dilakukan pihak Israel itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa srael bertanggung jawab atas perkembangan berbahaya dan serangan yang terjadi di Yerusalem. Mahmoud juga mendesak Dewan Keamanan PBB segera menggerlar sidang darurat untuk membahas masalah tersebut. (ibe)