Semburan Abu Vulkanik, Tiga Bandara Disekitar Gunung Semeru Tetap Normal
Selasa, 06 Desember 2022, 11:13 WIB
BISNISNEWS.id - Erupsi dan semburan debu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Semeru pada Minggu 4 Desember 2022, ternyata tidak mengganggu operasional bandara yang berada di sekitar kawasan Jawa Timur.
Padahal, hasil erupsi debu yang bersumber dari muntahan Gunung Semeru itu telah menyelelimuti rumah-rumah dan lahan pertanian warga sekitar lereng gunung Namun, tiga bandara yang dari awal terjadinya muntahan diprediksi bakal terdampak, ternyata masih dalam kondisi aman dan tetap beroperasi normal.
Yakni, bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi dan Bandara Juanda Surabaya. Aktivitas penumpang juga tidak banyak perubahan, kendati ada letusan Gunung Semeru.
Kepastian tetap beroperasinya bandara-bandara itu juga disampaikan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang memastikan operasional penerbangan di bandara sekitar Gunung Semeru, seperti Bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi dan Bandara Juanda Surabaya tetap beroperasi normal sejak erupsi.
Nur Isnin Istiartono atas nama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) kata Nur Isnin dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2022) menjelaskan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan monitoring secara intensif terkait perkembangan informasi terkini pasca erupsi Gunung Semeru, guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara terdekat.
"Kami kemarin langsung berkoordinasi dengan Bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi dan Bandara Juanda setelah kabar erupsi Gunung Semeru. Dari informasi yang diterima penerbangan masih berjalan normal," jelasnya.
Terkait keselamatan penerbangan terhadap adanya letusan gunung berapi serta penanganan dampak abu vulkanik terhadap operasi keselamatan penerbangan telah diantisipasi sejak 2019.
Dimana , Ditjen Hubud telah membangun sistem teknologi informasi berbasis web dalam penyediaan informasi aeronautika terpadu melalui I-WISH (Integrated Webbased aeronautical Information System Handling) yang dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019.
“Dalam sistem I-WISH ini, stakeholders yang terlibat seperti AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kantor Otoritas Bandar Udara, Badan Usaha Angkutan Udara/Airlines, Badan Usaha Bandar Udara dan Penyelenggara Bandar Udara, dapat menyampaikan semua informasi dalam hal penanganan abu vulkanik atau yang lebih dikenal dengan CDM (Collaborative Decision Making),” jelas Isnin.
Melalui informasi Ash Notice to Airmen (Ashtam) yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia pada 4 Desember 2022 pukul 06.40 WIB, diinformasikan sebaran abu vulkanik Gunung Semeru mengarah ke arah barat daya dengan kecepatan 20 knot. Untuk itu beberapa bandara diatas perlu dilakukan pemantauan secara intensif.
"Khusus Bandara Abdulrachman Saleh Malang, memang terdampak abu vulkanik namun tidak sampai membuat bandara tersebut ditutup, operasional penerbangan tetap berjalan normal. Kami akan terus melakukan monitoring secara intensif dan menyiapkan langkah mitigasi sesuai aturan," ujarnya.
Selanjutnya Nur Isnin menghimbau “Kantor Otoritas Bandara Udara Wilayah III Surabaya dan stakeholders terkait untuk tetap siaga dan memantau perkembangan informasi terkini pasca erupsi Gunung Semeru, guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan," jelasnya.(*/Syam)