Senator AS Desak Biden Tolak Visa Masuk Ebrahim Raisi Hadiri Sidang Majelis Umum PBB
Kamis, 29 Juli 2021, 14:07 WIB
BisnisNews.id - Sejumlah senator Amerika Serikat dari Partai Republik mengirimkan surat kepada Presiden Joe Biden, yang isinya mendesak Biden agar mengeluarkan larangan visa masuk kepada Presiden Iran yang baru terpilih, Ebrahim Raisi. Tujuannya supaya Raisi tidak dapat menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akan digelar September tahun ini.
Dilansir dari Sputnik dan cotton.senate.gov/news/press, para senator AS yang berkirim surat kepada Biden itu diantaranya, Tom Cotton (R-Arkansas), Chuck Grassley (R-Iowa), Marsha Blackburn (R-Tennessee), Rick Scott (R-Florida), Marco Rubio (R-Florida), dan Ted Cruz (R-Florida), -Texas).
Selain meminta Presiden Biden menolak visa masuk ke AS terhadap Raisi, juga menolak visa masuk ke AS untuk kepada para pejabat senior Iran lainnya yang hendak menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tersebut.
Para senator itu menulis, ”Catatan Raisi sebagai pelanggar HAM sudah lama dan jelas. Pada tahun 1988, selama masa jabatannya sebagai Wakil Jaksa Teheran, Raisi bertugas di Komisi Kematian empat anggota yang mengawasi pembunuhan lebih dari 5.000 tahanan, termasuk wanita dan anak-anak. Komisi Kematian melakukan wawancara yang berlangsung hanya beberapa menit untuk menentukan kesetiaan seorang tahanan kepada Republik Islam Iran, kemudian menjatuhkan hukuman mati kepada mereka tanpa pengacara, hak untuk mengajukan banding, atau pengadilan yang adil,” tulis para senator dalam surat kepada Biden itu.
Dituliskan pula, ”Eksekusi yang dilakukan dengan cara digantung atau regu tembak, sering terjadi pada hari yang sama dengan interogasi Komisi Kematian. Setelah menguburkan orang mati di kuburan massal yang tidak ditandai, pejabat Iran menolak memberi tahu keluarga selama berbulan-bulan dan tidak pernah berbagi dengan mereka lokasi kuburan mereka. Komisi Kematian Raisi mengeksekusi anak-anak berusia 15 tahun.”
Dijelaskan pula dalam surat tersebut : ”Ebrahim Raisi harus tetap dikenai sanksi berdasarkan hukum AS. Jika Majelis Umum PBB mempertahankan rencananya saat ini untuk mengizinkan beberapa kehadiran langsung, Gedung Putih harus menolak Raisi dan visa para pemimpin Iran lainnya untuk hadir. Membiarkan Raisi melakukan perjalanan ke AS - ke kota yang sama di mana rezim Iran baru saja mencoba menculik seorang warga negara AS - akan melegitimasi penindasannya, merusak kepemimpinan moral Amerika, dan berpotensi membahayakan keamanan nasional kita, mengingat kemungkinan kehadiran agen intelijen di Amerika Serikat. pesta perjalanan Iran,” lanjut para senator.
Sejauh ini Biden belum memberikan komentar atas surat berisi permintaan dari para senator dari Partai Republik itu. Sementara Ebrahim Raisi sendiri terpilihnya sebagai Presiden ke 13 Iran pada Pemilu yang digelar pada 19 Juni 2021 lalu, dan akan dilantik di Gedung Parlemen Iran pada 14 Agustus 2021 untuk menggantikan Presiden Hassan Rouhani yang sudah berkuasa sejak 2013 lalu. (indra)