Tak Terima Dituding Serang Kapal Tanker Israel, Iran Ancam Balik
Selasa, 03 Agustus 2021, 16:17 WIB
BisnisNews.id - Mendapat tuduhan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Israel telah menyerang kapal tanker Israel menggunakan drone. Iran balik mengancam akan merespon dengan keras setiap serangan terhadap negaranya.
Dilansir dari Fox News, The Guardian, dan CNN, hal tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh terkait serangan drone terhadap kapal tanker minyak Mercer Street di pada hari Kamis (29/8/2021) lalu, yang mengakibatkan dua orang awak kapal warga negara Inggris dan Romania tewas.
Kapal tanker Mercer Street yang diserang itu adalah kapal berbendera Liberia yang merupakan milik perusahaan petroleum Jepang namun dikelola perusahaan Israel Zodiac Maritime. Kapal itu di Samudera Hindia ketika kapal sedang dalam perjalanan dari Tanzania ke Uni Emirat Arab. Serangan itu menimbulkan lubang di bagian atas jembatan kapal tanker, tempat kapten dan kru berada.
”Republik Islam Iran tidak akan ragu-ragu untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasionalnya, dan akan menanggapi dengan cepat dan keras setiap kemungkinan ancaman musuh,” kata Saeed Khatibzadeh dalam pernyataannya di stasiun televisi milik pemerintah Iran, Selasa (2/8/2021).
Saeed juga sangat menyesali tuduhan tanpa dasar yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Inggris terhadap Iran yang diperkuat oleh Kementerian Luar Negeri AS. Saeed juga menegaskan bahwa tuduhan terhadap mereka adalah kontraditif, palsu, dan provokatif.
Sementara itu pejabat Iran yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan ”ancaman” Israel maupun tudingan AS dan Inggris tak lebih dari sekedar propaganda. ”Washington dan London yang akan bertanggung jawab langsung atas konsekuensinya,” ujar pejabat tersebut.
Sebelumnya, pihak Inggris mengatakan sangat mungkin Iran yang melakukan serangan dengan menggunakan satu atau dua drone. Sementara Angkatan Laut AS yang mengawal kapal tanker tersebut menggunakan kapal induk USS Ronald Reagan mengatakan indikasi awalnya jelas serangan tersebut adalah serangan drone. Pada hari Minggu (1/8/2021) lalu, AS dan Inggris mengatakan akan bekerja sama dengan mitra-mitra mereka dalam menentukan respon yang tepat atas serangan terhadap kapal tanker Mercer Street.
Sementara Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menuding Teheran ’mencoba mengelak dari tanggung jawab’ atas serangan tersebut. Bahkan Bennet menyebutkan kalau bantahan Iran itu adalah tindakan pengecut. Kementerian Luar Negeri Israel juga mengatakan bahwa penyerangan tersebut pantas mendapatkan respons yang keras.
Hal senada dilontarkan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz yang memperingatkan kalau Israel memiliki berbagai alat dan opsi untuk melindungi warganya. Gantz juga menekankan bahwa Iran harus ”membayar” atas serangan drone yang menghantam kapal tanker Mercer Street tersebut.
”Ini bukan hanya masalah Israel. Seluruh dunia melihat agresi (maritim) Iran dan (pihaknya) harus mengambil tindakan. Setiap perjanjian dengan Iran juga harus mengatasi agresinya di kawasan dan kerugiannya, baik bagi orang-orang yang tidak bersalah maupun terhadap ekonomi global,” lontar Gantz yang dilansir dari Jerusalem Post, Selasa (3/8/2021).
Gantz menambahkan, agresi maritim Iran sudah semakin buruk karena telah menyerang lima kapal internasional dalam satu tahun terakhir. ”Serangan mematikan terhadap Mercer Street, yang mengakibatkan pembunuhan dua warga sipil jelas merupakan pelanggaran hukum internasional. Ini tidak bermoral, dan ini adalah eskalasi oleh Iran,” ujar Gantz.
Menurut Gantz, ancaman yang ditimbulkan Iran bukanlah ancaman di masa depan semata. Namun ancaman itu telah terpampang nyata di depan mata. ”Karena itu Israel akan bekerja untuk melenyapkan ancaman apa pun terhadap warga dan kepentingan Israel,” tukasnya.
Ia menegaskan, Iran di bawah Presiden Ebrahim Raisi akan lebih berbahaya bagi dunia dan akan lebih merusak kawasan. ”Dan Iran di bawah Raisi akan berusaha keras menjadi ancaman eksistensial bagi Israel. karena itu kami akan bekerja untuk menghilangkan ancaman semacam itu,” tandas Gantz. (ind)