Webinar Instran, Naik Angkutan Umum Solusi Kemacetan dan Polusi di Jakarta

Para pembicara webinar tentang transportasi umum yang dihelat Instran di Jakarta (foto: ist)
BisnisNews.id -- Angkutan umum massal seharusnya menjadi solusi bagi transportasi masyarakat urban sekaligus berkontribusi bagi penurunan emisi dan memicu regenerasi urban di Kota Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.
Pandemi Covid-19 semestinya menjadi momentum untuk perbaikan layanan, prasarana, dan aksesibilitas transportasi umum yang ada. Tujuannya, agar ke depan tercipta kolaborasi pembangunan kota yang terintegrasi dan mempertahankan langit biru Jakarta.
Sekretaris DTKJ Devie Anggraeni Hadi mengatakan, angkutan umum massal di Jakarta harus terus diperkuat. Langkah serupa hendaknya juga dilakukan di kota besar lain di Indonesia, apalagi daerah penyangga ibukota. "Bahkan, kini saatnya mulai mengembangkan angkutan umum berbasis listrik atau sepeda yang zero emisi."
Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta juga sudah membangun faslitas dan infrastruktur angkutan umum yang lebih baik, dan terintegrasi antara satu dengan lainnya. Â
"Budaya naik angkutan umum atau naik sepeda ke kantor, paling tidak first mile dan last mile harus digalakkan sejak sekarang," kata Devie saat menjadi pembicara pada webinar yang dihelat Intsran di Jakarta, Sabtu (27/3/2021).
Devie menyebutkan, di Kota Jakara kini sudah ada angkutan umum yang cukup baik, seperti KRL, TransJakarta, MRT, LRT, sampai Jak Lingko yang mampu menjangkau sampai ke pemukiman. "Jadi, jika mau menekan kemacetan lalu lintas dan juga mengurangi polusi di Kota Jakarta, kini saatnya beralih menggunakan angkutan umum atau naik sepeda," papar Devie pada diskusi yang dipandu Heranisty Nasution dari Instran.
Menurut dia, DTKJ bersama Pemprov DKI Jakarta khususnya Dinas Perhubungan bersama pihak terkait terus melakukan sosialisasi dan membangun budaya naik angkutan umum. "Fasilitas yang dibangun dengan uang rakyat di APBN dan APBD harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai Kota Jakarta terus macet dengan polusi makin pekat. Solusinya yang paling jitu adalah dengan naik kendaraan umum," papar Devie.
Selain itu, sebut dia, Pemprov DKI Jakarta terus membangun jalur sepeda yang baik bahkan pernanen, terutama di jalan-jalan protokol Jakarta. Fasilitas parkir sepeda juga disiapkan di jalan- jalan utama Jakarta, sampai di gedung perkantoran dan fasilitas umum lainnya. "Maksudnya, masyarakat  diharapkan mau beraktivittas naik sepeda, seperti ke kantor atau kegiatan produktif lainnya" terang Devie.
Tertinggi Pengguna KRL
Sementara, Kepala Departemen Layanan Operasi PT TransJakarta Sri Ulina Pinem mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan angkutan umum berbasis bus di Kota Jakarta. "Kita siapkan ribuan unit bus berbagai jenis dan ukuran, bahkan ada ratusan microbus yang melayani rute Jak Lingko.
"Kini, TranJakarta sudah meng-cover sampai 83% wiayah DKI Jakarta. Mulai dari kawasan perumahan sampai pusat kota Jakarta seperti Jalan Sudirman- Thamrin," kata Ulina.
Kapasitas dan daya angkut bus TransJakarta juga terus bertambah. Meski diakui, yang paling besar tetap KRL yang mencapai 1,2 juta orang per hari.  TranJakarta 1 juta orang per hari, MMRT sekitar 750 ribu orang dan LRT sekitar 500 ribu orang per hari.
Menurut Ulina, kini tersedia 29 halte TransJakarta yang siap melayani warga Kota Jakarta, terutama di saat jam sibuk pagi dan sore hari. "Trayek TransJakarta juga terinterasi dengan moda transportasi lain, seperti KRL, MRT, LRT dan lainnya," jelas Ulina.
Dalam operasional TransJakarta, menurut Ulina juga melibatkan operator BUMN dan swasta sebagai feeder TransJakarta. Untuk Jak Lingko, juga menjalin kemitraan dengan UKM dan Koperasi di wilayah Jakarta. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang ketat, demi kenyamanan dan jaminan keselamatan yang optimal.
"Dengan sistem seperti ini, TranJakarta bertekad untuk terus meningkatkan pelayanan dan daya angkut angkutan umum di Kota Jakarta. TransJakarta komitmen memberikan yang terbaik untuk warga Kota Jakarta bahkan mereka yang datang dan beraktivitas di Ibukota Jakarta bisa ikut menikmati layanan tersebut," tegas Ulina.(helmi)