ASTC: Pelaksanaan Oke, Prestasi Memble
Sabtu, 22 Juli 2017, 23:32 WIBAtlet luar negeri mendominasi Kejuaraan Asian Triathlon Championship (ASTC) 2017 yang dijadikan uji coba Asian Games 2018
Bisnisnews.id - Kejuaraan Asian Triathlon Championship (ASTC) 2017 yang dijadikan sebagai test pertama pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan, memperlihatkan hasil bertolak belakang antara penyelenggaraan dan prestasi. Secara penyelenggaraan berjalan oke sedangkan prestasi memble.
Presiden Triathlon Indonesia, Mark Sungkar mengatakan setelah dua hari perhelatan digelar bisa dikatakan sukses meskipun masih ada kekurangan. Baik Presiden ITU dan ASTC memuji panitia pusat maupun lokal yang mampu menyelenggarakan gelaran sebagai tes even Asian Games.
Namun dari segi prestasi atlet Indonesia belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tidak pelak kejuaraan didominasi peserta tamu.
Atlet Jepang masih mendominasi pada hari kedua kejuaraan di kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Sabtu (22/7/2017).
Hegemoni Jepang kembali menunjukan sebagai terbaik di Asia, sebelumnya di kategori putri seluruhnya di rebut oleh negara Matahari Terbit tersebut.
Pada kategori pria, kelas elite men dan U 23 Jepang menempatkan urutan satu sampai tiga yang diikuti sebanyak 63 peserta. Atlet Indonesia yang turun yaitu Jauhari Johan, Novaris dan Ahlul berada di urutan tengah.
Untuk kategori elite men gelar juara diraih Jumpei Furuya dengan catatan waktu 01.54.22 menit, urutan kedua Makoto Odakura dengan waktu 01.54.48 dan urutan ketiga Tamaguchi dengan waktu 01.54.56 menit.
Di kelas U 23, tiga atlet Jepang kembali berdiri di atas podium urutan pertama Koki Yamamoto dengan waktu 01.58.09 menit, urutan kedua Takanori Sugihara dengan waktu 01.59.46 menit dan urutan ketiga Genta Uchida dengan waktu 02.00.36 menit.
Sedangkan peserta junior yang berjumlah 56 ini, menempatkan Hongkong di urutan pertama, Taipei di urutan kedua dan China di tempat ketiga.
Lomba yang dimulai dengan renang sepanjang 1,5 kilometer di venue dayung disambung dengan bersepeda menempuh jarak 40,7 kilometer (6 lap) dan lari 10 menempuh jarak 10,3 kilometer (4 lap) dengan total jarak sekitar 52 kilometer untuk kelas elite dan U23. Untuk kelas junior peserta harus menyelesaikan renang selama 750meter, sepeda 20,35km (3 lap ) dan lari 5,15km (2 lap).
Saat pertandingan kondisi cuaca cukup terik, yaitu 28 derajat celsius membuat atlet keletihan saat menyentuh garis finish. Novaris atlet Indonesia yang turun di kelas elite harus keluar lebih cepat karena mengalami cidera di dua lap terakhir tahapan lari.
Pelatih Jepang, Jhon Maurice Patrick mengaku bangga karena dari kategori putri dan putra bisa menjuarai di kelasnya masing-masing. Hal itu diakui tidak terlepas dari porsi latihan yang diberikan tim pelatih dalam menyambut ASTC ini.
"Sudah diprediksi Jepang akan menang, karena banyak atlet Jepang yang berpotensi menjadi penguasa Triathlon tingkat Asia ini," ujarnya.
Juara pertama kelas elite men, Jumpei Furuya bangga bisa menjadi yang tercepat dan mengalahkan atlet sesama Jepang. Bahkan peringkat satu Asia yaitu Odukora bisa dikalahkannya.
"Meski bersaing dengan sesama Jepang kami harus sportif, saat lomba tadi benar-benar menguras tenaga karena cuaca yang sangat panas," ungkapnya.
Di hari terakhir atau race ketiga, Minggu (23/7/2017) masih mempertandingkan kelas mixed relay tim dan age grup. (Gungde Ariwangsa)