Atase Perhubungam Diingatkan Prioritaskan Kepentingan Nasional
Jumat, 21 September 2018, 16:34 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan Atase Perhubungan yang akan bertuhlgas di lima negara, yaitu Malaysia, Jepang, Belanda, Kanada dan Inggris wajib memprioritaskan kepentingan nasional.
“Peran Atase Perhubungan sendiri secara formal adalah perwakilan dari Kementerian Perhubungan yang harus memperjuangkan kepentingan nasional di bidang transportasi. Anda musti tanya pada diri anda sendiri, apakah anda sudah memperjuangkan kepentingan nasional? Dengan tugas istimewa ini, lakukan secara serius agar memberikan arti untuk diri anda sendiri dan organisasi,” ungkap Menhub dalam kegiatan Pembekalan dan Pengarahan Calon Atase Perhubungan, Jumat (21/9) di Ruang Kutai, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.
Menhub menjelaskan bahwa Atase Perhubungan adalah perwakilan dari Kementerian Perhubungan yang harus memperjuangkan kepentingan nasional di bidang transportasi dan agar selalu melakukan tugas dengan serius.
Menhub Budi juga menambahkan bahwa Atase Perhubungan harus selalu proaktif tentang perkembangan isu-isu transportasi di masing-masing negara agar dapat memberikan masukan untuk membantu memecahkan polemik transportasi di tanah air.
“Kita memang harus proaktif karena transportasi begitu dinamis di tanah air, banyak polemik. Saya minta anda juga mengikuti secara intensif tentang perkembangan yang terjadi di masing-masing negara,” tambah Menhub.
Calon Atase Perhubungan juga diharapkan dapat membawa mitra swasta dari luar negeri untuk menjalin kerjasama dan mendukung pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandar udara yang ada di Indonesia.
“APBN sedang berjalan secara sesuai dengan tingginya inflasi tapi kebutuhan pembangunan non infrastruktur lebih banyak. Sehingga kita sebagai kementerian yang menjadi domain pembangunan infrastruktur ini akan dikurangi alokasi anggarannya, kita butuh mitra dari swasta termasuk dari luar negeri untuk dibawa ke sini. Karena dana yang kita gunakan di pelabuhan dan bandara terkemuka akan kita gantikan untuk bandara dan pelabuhan yang lebih kecil,” tuturmya. (Syam s)