Banjir Bandang Di Kota Bima Menimbulkan Kerugian Sebesar 1 Triliun Rupiah
Selasa, 27 Desember 2016, 10:57 WIB
Bisnisnews.id-Hantaman banjir bandang yang menghancurkan infrastruktur 33 desa di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) mengakibatkan kerugian sekitar Rp 1 triliun. Masa tanggap darurat di kawasan itu ditetapkan hingga 5 Januari 2017.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, selaku Koordinator penangananan tanggap darurat mengatakan, berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 984,4 milyar.
Jumlah ini adalah estimasi kasar yang nanti akan dihitung lebih detil dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana) sekaligus dihitung besarnya kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.
Sebanyak 105.753 jiwa masyarakat Kota Bima terdampak langsung dari banjir. Banjir merendam 33 desa di lima kecamatan di Kota Bima yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.
Hampir semua sektor kehidupan terdampak dari banjir. Diperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir mencapai lebih dari Rp 1 triliun rupiah.
Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi:
1.Kerusakan fasilitas kesehatan meliputi Puskesmas 5 rusak berat, Pustu 29 rusak berat, Polindes 29 rusak berat, 1 Labkesda rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 64,4 Miliar
2.Kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 ha lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp. 5.81 miliar.
3.Kerusakan fasilitas pendidikan meliputi 18 SD rusak sedang, 5 SMP rusak sedang, 4 SMA/SMK rusak sedang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 9,2 Miliar.
4. Kerusakan infrastruktur: 9 jembatan rusak, jalan dalam kota 40 km rusak, prasarana air minum rusak, sarana kebersihan, 5 dam rusak berat dan 1 dam rusak sedang. Kerugian diperkirakan Rp 259 Miliar.
5.Tempat Usaha atau Kios:
- Kec. Mpunda 5 rusak berat.
- Kec. Raba 44 rusak berat, 39 rusak sedang.
- Kec. Rasanae Barat 21 rusak berat.
- Kec. Asakota 7 rusak berat.
Kerugian diperkirakan Rp 420 juta
6. Rumah:
-Kec. Mpunda 18 hanyut, 27 rusak berat.
-Kec. Raba 24 hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedang
-Kec. Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang.
-Kec. Asakota 19 hanyut.
Kerugian diperkirakan Rp 30,1 Miliar
8.Kantor: 30 rusak berat, kerugian diperkirakan Rp 7,8 Miliar
Pemerintah daerah Kota Bima memperkirakan kerugian dari harta penduduk mencapai Rp 607,93 Miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 Miliar.
Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekonomi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.
" Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan. Sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan. Personil TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak," kata Willem Rampangilei.
Kepala BNPB telah meminta Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB untuk menghitung kerugian, kerusakan dan kebutuhan pascabencana. Perhitungan dilakukan bersama Pemda Kota Bima.
"Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi harus disusun rencana aksi lintas sektor. Misalnya untuk rehab sekolah akan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk rehab jembatan dan jalan akan disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk antisipasi dan pengurangan risiko bencana pada masa mendatang, beberapa hal yang mendesak untuk dilakukan adalah normalisasi sungai, penataan drainase dan penertiban penataan ruang," jelasnya. (Syam Sk)