BPSDM Ajak Perwira Kuasai Iptek dan Tingkatkan Daya Saing di Era Industri 4.0
Kamis, 12 Maret 2020, 07:18 WIBBisnisNews.id -- Seluruh pihak perlu khususnya perwira pelaut PIP Makassar mendukung program prioritas Pemerintah sesuai amanah visi Presiden Joko Widodo yang mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun SDM, pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif disiplin. Selanjutnya mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar memiliki daya saing yang tinggi di era revolusi industri 4.0.
“Untuk mewujudkan amanah tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan diperlukannya konsistensi dan fokus dalam penyiapan SDM maritim khususnya pelaut yang merupakan aset dan modal utama bangsa untuk dapat bersaing di kancah global, serta mendorong link and match antara industri dengan pendidikan vokasi, sehingga para lulusan lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Perhubungan nantinya dapat langsung berkerja pada industri terkait”, kata Sekretaris BPSDM Ir. M. Popik Montanasyah,M.T saat wisuda perwira PIP Makassar kemarin.
Seperti diketahui, Popik melantik 331 Perwira Pelayaran Niaga Lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar yang berasal dari Program Diploma IV dan Program Diklat Pelaut Tingkat I, II, III dan IV, di Lapangan Upacara PIP Makassar.
Dikatakan, Indonesia merupakan salah satu negara pemasok pelaut-pelaut andal ke pasar dunia. Oleh karena itu kualitas diklat pelaut di Indonesia perlu terus ditingkatkan. Selain kemapuan teknis sebagai pelaut, mereka juga perlu didukung sikap metal, perilaku dan karakter yang baik, dan yang tidak kalah penting adalah penguasaan dalam berbahasa Inggris.
“BPSDM Perhubungan telah mengimbau pada seluruh lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk menerapkan penggunaan Bahasa Inggris dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan berkomunikasi sehari-hari di lingkungan kampus”, ucap Popik.
Sejak diberlakukannya IMO Konvensi di Manila tahun 2010 tentang STCW 1978 yang disebut “Amandemen Manila”, bertujuan untuk menjaga standar latihan yang berbanding lurus dengan teknologi baru dan persyaratan operasional yang memerlukan kompetensi baru di atas kapal.
Maka lembaga pendidikan SDM transportasi laut dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas lulusannya dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran baik domestik maupun internasional serta agar para pelautnya juga berlayar ocean going.
Adopsi IMO Model Course
“Sebagai tindaklanjut amandemen tersebut, program diklat yang di selenggarakan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar telah mengadopsi kurikulum yang berlaku sesuai Model Course yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dimana Indonesia menjadi salah satu anggota dewan”, tambah Popik.
Lebih lanjut, Sekretaris BPSDM Perhubungan berpesan kepada para wisudawan, agar tidak cepat berpuas diri dan senantiasa meningkatkan kompetensinya serta dapat beradaptasi secara terus menerus terhadap perkembangan ilmu dan teknologi di bidang pelayaran yang berkembang sangat pesat.
“Selamat bagi seluruh perwira pelayaran niaga yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dan pelatihan di PIP Makassar. Pelantikan ini bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan awal dari perjalanan karir kalian oleh karena itu jangan cepat berpuas diri dan selalu tingkatkan kompetensi agar mampu bersaing di dunia global serta terima kasih kepada seluruh keluarga wisudawan yang telah memberikan kepercayaan kepada PIP Makassar untuk mendidik putera puteri terbaiknya”, pungkas Popik.(nda/helmi)