BPSDM-P: Hadapi Covid-19 Pilihannya Cuma Dua, Menyerah atau Terus Maju
Jumat, 01 Mei 2020, 08:58 WIBBisnisNews.id - Saat ini dunia tengah menghadapi situasi yang tidak normal di bawah tekanan pandemi corona virus desase (covid-19), termasuk Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Sugihardjo mengatakan, dalam situasi ini pilihannya cuma dua, yakni, menyerah atau terus bergerak maju.
Menyerah dengan keadaan yang akhirnya kinerja menurun atau keadan ini menjadi tantangan dan peluang untuk menciptakan kreatifitas baru dalam bekerja.
Penegasan itu disampaikan Kepala BPSDM-P yang akrab disapa Jojo di cellah-celah pengukkuhan Pembantu Direktur (Pudir) dan Wakil Direktur (Wadir) Sekolah Transportasi di lingkungan BPSDMP secara virtual, pada Kamis 30 April 2020 melalui aplikasi video conference.
“Saya berharap pengukuhan secara virtual ini tidak mengurangi makna dari pengangkatan sebagai pejabat yaitu 10 Wakil Direktur dan satu Pembantu Direktur di lingkungan BPSDM Perhubungan, yang merupakan langkah awal untuk mengemban amanah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di sektor transportasi khususnya BPSDMP,” ungkap Jojo dari ruang kerjanya, di Jalan Merdeka Timur Jakarta Pusat.
Diakui, situasi seperti ini memang berat dan menjadi tantangan. Namun harus dirubah situasi yang berat ini menjadi peluang,
" Dengan adanya kelengkapan dari unsur pimpinan di kampus-kampus kita, maka saya harapkan leadership dan teamworknya jadi lebih kuat, dan dengan perubahan komposisi penyegaran ini saya berharap dalam melaksanakan tugas kita bisa lebih kompak dan memiliki semangat untuk menghasilkan perubahan, inovasi dan legacy,” Ujar Sugihardjo
Kondisi saat ini juga menjadi peluag besar bagi para pejabat menguji kepemimpinannya. Dimana kualitas pemimpin yang unggul maupun yang biasa, dapat terlihat saat masa kritis, terutama ketika berada dibawah tekanan.
“Kepemimpinan itu sangat teruji saat ada beban dan tekanan, kalau kondisinya normal dan biasa, tidak akan terlihat mana kualitas pemimpin yang unggul atau yang biasa saja, di bawah tekanan ini justru merupakan kesempatan untuk membuktikan bahwa kita bukan pemimpin biasa tapi kita adalah pemimpin yang bisa bertahan dan dapat menghasilkan kreasi baru.” tambah Sugihardjo.
Sugihardjo kembali mengingatkan anak buahnya itu dengan menekankan, sebagai jajaran pimpinan di Sekolah Vokasi Transportasi, para Pudir dan Wadir harus memiliki target, yang dapat menjadi legacy atau warisan saat nantinya sudah tidak menjabat, sehingga ada hal nyata yang ditinggalkan selama menjalankan tugas menjadi pemimpin.
“Dalam bekerja, kita harus memiliki target legacy-nya apa, jangan sampai waktu berlalu dan kita tidak mengahasilkan apa-apa, saya minta semua level harus memiliki target legacy, sehingga ada yang bisa kita tinggalkan dalam melaksanakan tugas dimana kita diberikan amanah. Salah satunya kita sepakat dan akan menjadi legacy, tahun ini kita membuka 8 prodi baru termasuk S2 di bidang vokasi,” Pungkas sugihardjo.
Wadir dan Pudir yang dikukuhkan pada kesempatan ini, berasal dari delapan Sekolah Vokasi Transportasi, yaitu Wadir I, II, dan III Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD, Wadir II dan III Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal, Wadir III Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun, Pudir I Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, Wadir II Politeknik Pelayaran Surabaya, Wadir III Politeknik Pelayaran Sorong, Wadir III Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, dan Wadir II Politeknik Penerbangan Palembang. (Syam S)