BPTJ Pastikan Seluruh Armada Angkutan Jalan Laik Operasi
Senin, 19 Desember 2016, 12:42 WIBBisnisnews.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) lakukan pengawasan, pemeriksaan seluruh armada angkutan liburan Natal 2016 dan tahun Baru 2017, dengan menyiapkan Posko pada sejumlah terminal keberangkatan dan jalan tol.
Kepala BPTJ, Elly Adriani Sinaga, dalam apel siaga persiapan Natal dan Tahun Baru, Senin (19/12/2016) mengatakan, Posko yang dilaksanakan mulai 18 Desember 2016 sampai dengan Januari 2017 ini bertujuan untuk memastikan tingkat keselamatan, memastikan pemberian layanan terbaik kepada masyarakat, dan memastikan kecukupan kapasitas bagi masyarakat yang hendak bepergian atau mudik saat liburan panjang natal dan tahun baru.
Guna memastikan tingkat keselamatan, BPTJ bersama Dishub menggelar ramp check baik kepada armada maupun kepada pengemudinya. Dalam pelaksanaan ramp check dilakukan pengecekan langsung dengan menguji kelaikan jalan kendaraan secara sampling. Pengawasan Pelaksanaan pemeriksaan kelaikan sarana transportasi ini dilakukan khususnya untuk bus AKAP atau antarkota antar provinsi di wilayah Jabodetabek pada terminal yang mengadakan kegiatan Posko Angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
Dalam ngengecek kelaikan kendaraan armada bus yang akan dipakai untuk angkutan Natal dan Tahun Baru 2017 ini harus diperiksa dengan teliti. " Rem tangan jangan sampai tidak berfungsi. Ini musim hujan, maka wiper juga harus dicek benar-benar agar bisa digunakan," kata Elly.
Elly memerintahkan, untuk kalaikan orang/pengemudi, petugas dari BPTJ harus memastikan bahwa pengemudi mendapatkan istirahat yang cukup, jangan baru sampai di terminal dan dipaksakan harus kembali jalan padahal sopir belum sempat istirahat. " Untuk keselamatan, tidak ada tawar menawar, semua harus dicek betul dan dipastikan aman," lanjut Elly.
Hal kedua yang menjadi tujuan Posko yaitu memastikan kecukupan Pelayanan bagi para pemudik Natal dan Tahun baru. Petugas di lapangan harus mengecek apakah pelayanan yang diberikan sudah memadai. Dalam pengecekan pelayanan ini, harus dipastikan bahwa ada kepastian jadwal bagi para penumpang dan tarif yang sesuai ketentuan.
" Jadwal yang pasti kapan berangkatnya bus itu harus terpasang dan dijalankan dengan baik. Jangan sampai seperti angkutan Lebaran 2016 lalu ada penumpang yang sudah dari pagi menunggu diterminal tapi hingga sore busnya belum ada kepastian akan berangkat. Selain itu tarif juga harus dipantau jangan sampai terulang ada yang tarif harusnya hanya 80 ribu tapi dinaikkan menjadi 278 ribu seperti pada masa Angkutan Lebaran. Cek tempat duduk penumpang, jangan sampai karena busnya dibuat kursinya 2-2 lalu dipasang tarif eksekutif tanpa melihat kondisi busnya laik atau tidak," kata Elly.
Hal ketiga yang harus dilakukan petugas BPTJ yaitu memastikan kapasitas yang mencukup baik bagi armada untuk parkir maupun bagi para penumpang saat menunggu bus.
Pengecekan kapasitas terminal harus berlaku baik untuk bus maupun untuk penumpang. Bus yang ada di terminal disarankan mempunyai batas waktu tertentu untuk istirahat. Jika sudah cukup maka harus keluar jalan sesuai jadwal dan bergantian dengan bus lain yang harus beristirahat. Ruang tunggu untuk penumpang juga harus memadai jangan sampai ada yang duduk-duduk sampai tertidur di lantai.
" Meski terminal tidak jadi diserahkan kepada kita, tapi BPTJ yang mempunyai tugas sebagai pengawas tatap harus tegas menjalankan fungsi pengawasannya. Sirkulasi harus jalan dan tidak boleh ada penumpukan. Tingkat pergantian di terminal harus tinggi dan berjalan baik," jelasnya.(Syam Sk)