Defisit Anggaran Februari 2018 Mencapai 48,9 Triliun
Senin, 12 Maret 2018, 17:32 WIBBisnisnews.id - Defisit anggaran APBN hingga akhir Februari 2018 mencapai Rp 48,9 triliun atau sekitar 0,33 persen terhadap PDB. Angka defisit itu lebih kecil dibanding periode yang sama 2017 sebesar Rp54,7 triliun atau 0,40 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Senin (12/3/2018) pada awak media di Jakarta mengatakan
realisasi defisit anggaran tersebut berasal dari pendapatan negara Rp200,1 triliun dan belanja negara yang tercatat sebesar Rp249 triliun.
Realisasi pendapatan negara terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar Rp160,7 triliun dan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp39,2 triliun. Disebutkan penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak ini tercatat masing-masing tumbuh 13,6 persen dan 34 persen.
Realisasi belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat yang telah mencapai Rp127,6 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp121,5 triliun.
Sri Mulyani mengatakan belanja pemerintah pusat tersebut terdiri atas belanja Kementerian Lembaga sebesar Rp56,2 triliun dan belanja non Kementerian Lembaga Rp72,4 triliun.
"Penyerapan belanja ini lebih cepat karena realisasi belanja Kementerian Lembaga dan non Kementerian Lembaga pada akhir Februari 2017 masing-masing tercatat Rp43,9 triliun dan Rp59 triliun," katanya.
Disebutkan, pembiayaan anggaran hingga akhir Februari 2018, pemerintah telah menyerap dana sebesar Rp57,2 triliun yang berasal dari pinjaman, utang, investasi maupun pembiayaan lainnya. (Adhitio)