Dirjen Hubla Sumbang 25 Unit Rumah Korban Gempa Lombok
Sabtu, 13 Oktober 2018, 15:06 WIBBisnisnews.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut membangun 25 unit dari 50 unit rumah hunian sementara (Huntara) yang akan disumbangkan untuk warga terdampak gempa di Lombok Utara.
Secara simbolis penyerahan lima unit rumah dilakukan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi kepada warga korban gempa di wilayah Kecamatan Pemenang, Lombok Utara yang disaksikan para stakeholder. Diantaranya, Pakar Hukum Maritim Chandra Motik, Pengurus DPP INSA dan Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo.
Dirjen Agus mengatakan, pembangunan rumah ini merupakan hasil kerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) dan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.korban gempa.
"Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) tengah membangun 50 unit tempat tinggal bagi para korban dengan sistem hunian sementara menuju tetap (huntara) di Lombok, Nusa Tenggara Barat," tutur Dirjen Agus usai menyaksikan penyerahan rumah kepada warga Lombol, Sabtu (13/10/2019)
Dirjen Agus menjelaskan bahwa dari total 50 unit rumah yang dibangun, 25 unit di antaranya merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan 25 unit lainnya bantuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta partisipasi dari stakeholder perhubungan laut seperti Indonesian National Shipowner Association (INSA), APTPI (Asosiasi Pengusaha Terminal Petikemas Indonesia), WIMA (Women In Maritime) Indonesia serta insan Perhubungan Laut dan juga para stakeholder perkeretaapian.
"Pembangunan rumah ini bisa terwujud atas dukungan jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah serta kepedulian dari stakeholder dan mitra kerja perhubungan sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat," ungkap Dirjen Agus.
Rumah yang didesain oleh FT UGM ini, lanjut Dirjen Agus, dibangun dengan luas 18 meter persegi (3 x 6 m) dan sifatnya temporer, yang kemudian nantinya bisa dijadikan rumah permanen yang lebih luas lagi.
"Konsepnya memang dimulai sebagai hunian sementara yang dapat dibangun cepat, relatif murah dan mudah, selanjutnya tumbuh menjadi hunian tetap secara bertahap sesuai dengan kemampuan penghuni," jelasnya.
Dirjen Agus berharap sisa pembangunan dapat berjalan lancar sesuai yang direncanakan serta dapat meringankan beban masyarakat Lombok yang terdampak gempa.
“Insya Allah apa yang telah kita lakukan dapat meringankan beban saudara kita di Lombok. Semoga Lombok bisa segera bangkit," tutup Dirjen Agus.
Sebagaimana diketahui, rumah yang dibangun dengan sistem huntrap ini menggunakan rangka baja yang lebih tahan gempa. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit rumah sebesar 16,5 juta rupiah untuk biaya rangka struktur, rangka atap, penutup atap berbahan baja/spandek, dan rangka dinding. Sedangkan untuk pengisi dinding memanfaatkan material bangunan lama yang kondisinya masih baik.
Hadir pada kesempatan tersebut selain Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Laut adalah Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah beserta jajarannya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Lembar, Capt. Hermawan, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Pemenang, Jasra Irawan serta perwakilan stakeholder di sektor transportasi laut. (Syam S)