Djoko: Transportasi Perairan Perlu Pembenahan Total
Senin, 01 Januari 2018, 13:33 WIBBisnisnews.id - Peristiwa kecelakaan speedboat Anugerah Express, rute Tanjung Selor - Tarakan, Senin (1/1/2018), yang menewaskan delaoan oenumpangnya di perairanTanjung Selor, Kalimantan Utara seperti mengulang kecelakaan serupa Juli 2017.
Peneliti dan penggiat keselamatan transportasi Djoko Setijowarno mencatat, pada hari Selasa (25/7/2017), speedboat Rezeki Baru Kharisma terbalik di perairan Tarakan, Kaltara.
Speedboat terbalik, sekitar 200 meter dari Pelabugan Tengkayu. Sebanyak 10 penumpang tewas, 11 selamat dan emlat diperkirakan hilang.
Awal tahun 2018, terulang lagi kecelakaan perairan. Speedboat Anugerah Express, data sementara 8 meninggal.
Dua speedboat tersebut melayani rute Tarakan-Tanjung Selor. Rute ini cukup ramai dengan frekuensi penyeberangan yang cukup tinggi.
Melihat kondisi pelabuhan tempat penumpang berangkat dan tiba, masih minim pelayanan yang menyangkut aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Dermaga tidak steril, semua orang dan ragam kendaraan bisa masuk tanpa ada pengawasan yang ketat dari petugas.
"Memang pelabuhan ini dikelola pemda, namun standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan jangan sampai terabaikan," kata djoko.
Pengelolaan angkutan sungai yang juga melintasi laut, saat ini kewenangan ada di Pemda. "Bagaimana peran Pemerintah Pusat, dalam hal inj Ditjen Perhubungan Laut," jelasnya.
Kementerian Perhubungan perlu campur tangan menangani transportasi perairan di daerah yang madoh banyak masalah, agar publik yang menggunakan speedboat tidak menjadi korban sia-sia berikutnya. (Syam S)