Gelora Bung Hatta, Andalan Sumbar Tuan Rumah PON XXI/2024
Selasa, 05 Desember 2017, 02:54 WIBBisnisnews.id - Bertambah lagi daerah yang mendaftarkan diri menjadi calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024. Sumatera Barat juga siap menggelar pesta olahraga empat tahunan itu setelah secara resmi menyerahkan berkas pendaftaran kepada Tim Pejaringan Tuan Rumah PON XXI/2024 di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Dengan masuknya Sumbar maka kini ada enam daerah yang masuk bursa pencalonan tuan rumah PON XXI. Sebelumnya telah mendaftar Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Sumbar sama dengan Kalsel mendaftar sebagai tuan rumah mandiri. Sedangkan Aceh dan Sumut serta Bali - NTB mendaftar sebagai tuan rumah bersama.
"Sumbar tidak banyak janji. Yang jelas kami siap menggelar PON 2024. Kami sudah mempunyai empat satdion dan segera akan membangun stadion utama di Sikabu, Kabupaten Padang Pariman dengan kapasitas 40.000 penonton. Sementara empat stadion lainnya sudah disiapkan di Kabupaten Dalmas Raya, Pasaman Barat, Agam, dan Kota Padang dengan Stadion Haji Agus Salim," kata Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumbar Syaiful SH, M Hum usai menyerahkan berkas pendafataran dengan didampingi Waketum IV KONI Sumar Ali Musri dan Kabid Olahraga Prestasi Dispora Sumbar Rasyidi Sumitri.
Delegasi Sumbar diterima langsung oleh Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Suwarno yang juga Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXI/2024 didampingi Wakil IV Ketua Umum KONI Pusat K Inugroho. Keseriusan Sumbar ditunjukkan dengan diserahkannya surat dukungan resmi dari Gubernur Sumbar Iwan Prayitno dan Ketua DPRD Sumbar Ir Hendra Iwan Rahim.
"Sumbar mengandalkan kebersamaan untuk menjadi tuan rumah PON 2024. Kami akan menggelar pertandingan di 19 kabupaten/kota. Sudah ada kesepakatan tiap kabupaten/kota akan menyelenggarakan dua cabang olahraga," ujar Syaiful.
Keterangan Syaiful diperkuat oleh Rasyidi Sumitri dengan menyatakan, pemerintah Sumbar serius mendukung pembangunan sarana dan prasarana untuk menjadi tuan rumah PON 2024. Untuk pembangunan stadion utama sudah dianggarkan Rp 800 milyar.
"Stadion Utama nanti akan diberi nama Gelora Bung Hatta. Ini akan melengkapi Gelora Bung Karno di Jakarta. Ini salah satu andalan kami. PON XXI/2024 nanti akan menjadi momen bersejarah dengan menggabungkan dua nama proklamator Soekarno - Hatta," ucap Rasyidi Sumitri.
Baik Syaiful, Ali Musri dan Rasyidi membantah Sumbar terlambat mendaftar karena pendaftaran telah ditutup Kamis (30/11/2017) lalu. Pasalnya surat pendaftaran sudah diserahkan oleh perwakilan Sumbar di Jakarta pada 30 November 2017 malam sebelum pendfataran ditutup.
"Jadi kami sekarang hanya meresmikan saja dan melengkapi berkas syarat pencalonan. Kami baru bisa datang sekarang karena waktu itu pesawat terus mengalami penundaan. Esoknya libur sampai Minggu. Makanya baru sekarang kami datang," kata Syaiful.
Wakil I Ketua Umum KONI Pusat yang juga Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXI/2024 Suwarno ketika dikonfirmasi mengemukakan, Sumbar sudah mengirimkan surat pendaftaran menjadi calon tuan rumah PON XXI/2024 Kamis (30/11/2017) lalu. Kehadiran delegasi Sumbar sekarang sebagai pengukuhan pencalonan tersebut. "Ya kita terima karena sudah mendaftar sesuai jadwal. Hanya penyerahan berkasnya terlambat karena ada halangan," ujar Suwarno.
Dengan masuknya Sumbar maka pencalonan tuan rumah PON XXI/2024 menjadi makin kompetitif. Dari jumlah daerah yang mendaftar ada hikmah positif, olahraga makin disadari sebagai peningkatkan sumber daya manusia di daerah dan pusat.
"Proses pencalonan tuan rumah PON ini layaknya Asian Games. Prosesnya cukup panjang. Untuk itu calon tuan rumah harus membuat rencana jangka panjang," ujarnya.
Disebutkan, tuan rumah PON perlu menyiapkan tiga hal utama. Pertama membuat rencana jangka panjang tentang fasilitas tempat pelaksanaan pertandinga. Kedua menyiapkan panitia penyelenggara. Yang ketiga menyiapkan kontingen untuk meraih prestasi terbaik.
"Jangan sampai sebagai tuan rumah, hanya mengalungkan medali kepada para tamu. Para atlet tuan rumah juga harus bersiap untuk meraih prestasi sehingga bisa sukses prestasi dan penyelenggaraan," kata Suwarno menjelaskan.
Menurut Suwarno, pendaftaran calon tuan rumah PON XXI telah dibuka sejak Mei 2018 dan ditutup Kamis (30/11/2017). Setelah menerima pendaftaran, KONI Pusat selanjutnya akan melakukan verifikasi persyaratan administrasi serta akan melakukan pemantauan langsung persiapan yang dilakukan. "Siapa nanti yang terpilih akan diputuskan dalam Musornaslub KONI," ujar pria berkumis tebal itu.
Sementara itu Wakil IV Ketua Umum KONI Pusat K Inugroho menjelaskan, daerah yang mendaftar sebagai calon tuan rumah PON membayar uang pendaftaran sebesar Rp 1 Milyar dan menyerahkan uang jaminan senilai Rp 5 Milyar. "Kalau tidak terpilih maka uang jaminan itu akan kembali ke daerah yang memberikan," ujar Inugroho.
Tentang proses pemilihan tuan rumah PON XXI/2024 nanti, Tim Penjaringan akan memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi yang antara lain berisi surat dukungan dari pemerintah daerah, dan DPRD. Setelah itu Tim Penaringan melakukan peninjauan tentang kesiapan 30 persen dari fasiltas penyelanggaraan.
"Daerah yang lolos verifikasi Tim Penjaringan nantinya akan dipilih anggota KONI Pusat pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa KONI. Selanjutnya pemerintah yang memutuskan," kata Inugroho. (Gungde Ariwangsa)