Harapan Indra Sjafri Usai Kualifikasi Piala AFC
Rabu, 27 Maret 2019, 16:41 WIBBisnisnews.id - Tim Nasional Indonesia U-23 mengakhiri grup K kualifikasi Piala AFC U-23 2020 dengan kemenangan. Kepastian ini menaklukkan Brunei Darussalam U-23 dengan skor 2-1, di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3).
Pada laga ini, Indonesia sempat unggul dua gol terlebih dahulu melalui kaki Dimas Drajad pada menit ke-31 dan Muhammad Raffi Syarahil (78'). Brunei mampu memperkecil kedudukan menjadi 2-1 pada menit ke-85, melalui tendangan penalti Azim Izamuddin Suhaimi.
Usai laga, mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 menjelaskan alasannya merotasi banyak pemain pada laga melawan Brunei Darussalam.
"Kami perlu melakukan evaluasi kepada semua pemain. Jadi tadi banyak penggantian pemain yang kami lakukan, banyak rotasi yang kami lakukan dan juga perlu bagi kami memastikan bahwa ke depan para pemain tersebut memang pantas di tim sekarang," ujar Indra.
Pada laga ini juga terjadi insiden tendangan penalti yang membuat kiper Indonesia U-23, Muhammad Riyandi terkena kartu kuning dua kali.
Pertama, Riyandi mendapatkan kartu kuning lantaran menjegal pergerakan pemain Brunei di dalam kotak penalti. Kedua, Riyandi sebenarnya mampu menggagalkan tendangan penalti pertama pemain Brunei, namun tendangan itu harus diulang lantaran kiper Barito Putera tersebut dianggap bergerak lebih dulu sebelum bola ditendang.
Wasit pun langsung mengganjar Riyandi dengan kartu kuning kedua yang membuatnya harus mengakhiri pertandingan lebih cepat. Indonesia yang sudah kehabisan jatah pergantian pemain akhirnya menempatkan striker Dimas Drajad sebagai penjaga gawang.
"Itu memang harus melakukan penyelamatan bola dan kartu kuning. Tapi kan saya enggak tahu regulasi baru, apakah penjaga gawang melangkah ke depan dapat kuning juga? Biasanya kan diperingatkan enggak boleh bergerak dulu. Tapi ini kan kartu kuning. Nah, ini nanti kita akan cari referensi tentang itu," kata Indra.
Lebih lanjut, Indra mengakui skuat asuhannya kesulitan membongkar pertahanan rapat yang diperagakan pemain Brunei. Padahal dalam dua laga sebelumnya, Brunei kebobolan dari Vietnam enam gol dan oleh Thailand delapan gol.
"Seperti biasa, Brunei bermain dengan deep defending, turun sampai sepertiga lapangan, dan kami membongkar itu kurang sabar. Bahkan banyak hal-hal yang sebenarnya sudah kami kasih tahu. Kalau orang bermain deep defending, kita harus bermain lebih lebar, sirkulasi bola lebih cepat dan banyak melakukan tendangan-tendangan dari luar kotak penalti," jelas Indra.
Indra Sjafri juga mengungkapkan keinginannya terkait Liga 1 2019 yang bakal bergulir mulai Mei nanti. Dia ingin, para pemain U-23 yang saat ini dikontrak klub Liga 1 bisa mendapatkan menit bermain yang cukup.
"Jadi kami berharap nanti di pertemuan manajer Liga kami ingin pemain-pemain kelahiran berumur 23 tahun ke bawah diberikan tempat tiga atau dua orang yang bermain di kompetisi. Jadi mereka bisa dapat jam terbang di kompetisi. Tapi kalau nanti memang itu tidak bisa diterima oleh Liga atau tim, kita cari bentuk lain untuk TC (training centre/pemusatan latihan)," tutup Indra. (Rayza)