Juara Thailand Masters, Tommy Selamatkan Indonesia
Senin, 13 Februari 2017, 00:39 WIBBisnisnews.id-Sugiarto menyelamatkan Indonesia pada turnamen bulutangkis Thailand Masters 2017. Menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final, Tommy berhasil mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya setelah berjaya menjuarai nomor tunggal putra, Minggu (12/2/2017). Pada partai puncak di Bangkok, Tommy menundukan harapan tuan rumah,Kanthapon Wangcharoen 21-17, 21-11.
Kemenangan di Nimibutur Stadium, itu merupakan gelar pertama Tommy di tahun 2017. Dalam pertandingan tersebut, Tommy bermain dengan permainan terbaiknya, setelah di game awal sempat tertinggal 2-0 dan susul-menyusul poin terjadi, akhirnya perolehan angka Tommy tidak terkejar dan berhasil memenangkan game kedua 21-17.
Di game kedua, Wangcharoen yang merupakan pemain muda dengan grafik penampilan menanjak belakangan ini, tidak mampu menyalip ataupun hanya menyamakan poin yang dikumpulkan putra pebulutangkis era 1980-an Icuk Sugiarto sampai akhir laga. Di game kedua, Tommy menang dengan skor 21-11.
Dilansir dari laman resmi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), dalam pertandingan final itu Tommy mengaku dirinya melakukan adaptasi dahulu, mengingat ini adalah pertemuan perdana-nya dengan bintang baru Negeri Gajah Putih tersebut.
" Di awal game pertama saya adaptasi dulu karena ini adalah pertemuan pertama dengan lawan. Penampilan lawan cukup bagus di awal permainan dan ini menyulitkan saya, tetapi saya berusaha tetap tenang, di final siapapun punya peluang untuk juara," kata Tommy usai pertandingan.
Dalam game kedua tersebut, Tommy menilai permainannya bisa dikatakan lebih baik jika dilihat permainan Wangcharoen yang lebih menyerang namun belum mampu menembus pertahanan Tommy hingga sering melakukan kesalahan.
" Di game kedua saya merasa dia tidak percaya diri lagi seperti di game pertama, makanya angkanya jauh sekali. Waktu serangannya tidak tembus-tembus, dia banyak 'unforced errors'. Di sini saya dibantu faktor menang pengalaman. Meskipun dia tuan rumah, tetapi waktu ketinggalan dia merasa tidak nyaman juga, ini menguntungkan buat saya," ucap Tommy.
Kendati demikian, Tommy mengatkan bahwa Thailand kini harus diwaspadai, mengingat banyak pemain-pemain muda berpotensi yang mulai unjuk gigi. Kantaphon merupakan pemain yang masih berusia 18 tahun dan mulai masuk ke turnamen kelas senior.
" Sekarang tunggal putra Thailand harus diwaspadai. Lihat saja, Kanthapon pemain muda baru lulus dari kelas junior langsung bisa ke final turnamen Grand Prix Gold," ucap Tommy. (Gungde Ariwangsa)