Kejuaraan Dunia 2023: Indonesia Bersaing Dengan Rusia, Turki Dan Uruguay Menjadi Tuan Rumah
Jumat, 05 Mei 2017, 20:01 WIBBisnisnews.id - Erick Thohir sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) membuat gebrakan dengan mencalonkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket tahun 2023. Dalam perburuan ini Indonesia tidak sendirian tetapi bergabung bersama Filipina dan Jepang.
Pencalonan Indonesia untuk menjadi penyelenggara kejuaraan bergengsi itu diajukan pada Mid-Term Congress di Hong Kong, Jumat (5/5/2017). Perjuangan Trio Asia itu - Indonesia, Filipina dan Jepang - tidaklah ringan karena harus bersaing dengan Turki, Rusia, dan Uruguay yang bergabung dengan Argentina.
Erick Thohir sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) yang juga merupakan anggota Central Board FIBA hadir dalam kongres tersebut. Erick menyatakan Kongres FIBA kali ini sangat antusias dengan adanya terobosan baru.
"Mengenai pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia bersama Filipina dan Jepang tentunya akan dipersiapkan segala sesuatunya yang terbaik agar usulan ini dapat terwujud," kata Erick yang Ketua Komite Olimpiade Indonesia itu.
Indonesia sendiri pernah dipercaya FIBA menjadi tuan rumah kejuaraan basket antar klub Asia pada tahun 2009. Kala itu kejuaraan berlangsung sukses di Britama Arena Mahaka Square kelapa Gading Jakarta. Selain itu perhelatan Asian Games 2018 mendatang yang juga mempertandingkan cabang bola basket akan menguji kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah yang baik.
Tampilnya Indonesia dan Jepang untuk mendukung upaya Filipina yang kembali mencoba untuk menjadi tuan rumah. Sebelumnya dalam upayanya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia bola basket tahun 2019, raksasa basket Asia Tenggara ini dikalahkan China. Kejuaraan Dunia FIBA basket 2019 akan dimainkan di kota Beijing, Nanjing, Suzhou, Wuhan, Guangzhou, Shenzhen, Foshan dan Dongguan.
Mid-Term Congress yang dihadiri para anggota federasi nasional FIBA (International Basketball Federation) itu membahas program FIBA sesuai dengan siklus empat tahun.
Tahun ini, FIBA meluncurkan 4 pilar strategis, dimana salah satu hal penting adalah mulai tahun 2017 ini, pertandingan tim nasional mendatang akan diberlakukan sistem home and away.
Secara keseluruhan, pilar strategis lainnya adalah; Pertama, program pengembangan federasi nasional (National Member Federations Development) yang merupakan misi utama. Kedua, pemberlakukan kalendar dan sistem kompetisi yang baru (New Calendar and Competition Sistem) mulai tahun ini. Ketiga, 3x3 sebagai salah satu kunci untuk pengembangan olahraga bola basket. Dan yang ke empat, penerapan satu aturan (ONE FIBA New Governance) yang berfungsi untuk mewujudkan visi membangun olahraga basket menjadi olahraga yang populer. (Gungde Ariwangsa)