Kemenpora Gelar Pendidikan Kewirausahaan
Selasa, 31 Juli 2018, 19:27 WIBBisnisnews.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selenggarakan pelatihan Penumbuhan Minat Kewirausahaan di Kalangan Pemuda 2018.
Asisten Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan menjelaskan, tahap pertama telah mengenalkan kepada pemuda tentang apa itu bisnis, kemudian membangun mindset agar minat menjadi wirausaha terus terpatri dalam pikirannya dan yang terakhir, yakni diberikan pengantar tentang bisnis model kanvas yang akan ditekuni kedepannya.
“Jadi kalau dilihat, ini dari sebuah perjalanan bisnis menjadi sempurna. Tahap kedua dari tiga tahap yang direncanakan, sebelumnya kita sudah menyelesaikan untuk diangkatan pertama, yakni enam angkatan sedangkan angkatan enam, tujuh, delapan masih terus berjalan hingga saat ini,” ujar Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
“Kemudian yang tahap kedua sedang berjalan dari angkatan satu, dua, tiga, empat hingga sore hari ini guna mengikuti pelatihan tahap kedua yang memfokuskan agar dapat lebih tajam lagi. Pada tahap yang kedua ini para peserta diberikan materi yang lebih spesifik,” tambah imam.
Imam mengatakan, letak spesifiknya tentang bagaimana membangun branding, menjalin komunikasi bisnis dan melakukan strategi pengembangan ke depan dan juga dikenalkan dengan lembaga-lembaga yang mungkin nanti akan dibutuhkan pada saat peserta menjalankan atau melanjutkan bisnisnya.
“Tadi juga kita hadirkan di sesi pertama ada dari bank mahasiswa Indonesia. Bank mahasiswa Indonesia itu ialah sebuah lembaga wirausaha di bidang inkubasi bisnis yang sasaran konsumennya ialah mahasiswa yang akan memulai membangun bisnis. Hal yang baru pada tahap kedua yakni bagaimana membangun branding, menjalin komunikasi bisnis dan melakukan strategi pengembangan,” kata Imam.
Sementara itu, Afiat Rasyid Rustamadji, Sekretaris BPD DKI Jakarta Komunitas Sahabat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengatakan pihaknya memfasilitasi peserta Pelatihan Penumbuhan Minat Kewirausahaan di Kalangan Pemuda 2018 untuk pembentukan badan hukum secara gratis bagi para pengusaha UMKM di ekonomi kreatif.
Menjamurnya UMKM di Indonesia, khususnya pemuda, membuat Badan Ekonomi Kreatif ingin memberikan bantuan untuk UMKM tersebut agar bisa lebih besar. Sebab, dia khawatir para pengusaha UMKM tidak memiliki uang untuk modal bayar notaris.
Dia juga melihat adanya kebutuhan dari pelaku usaha kreatif untuk membesarkan usaha, namun banyak hambatan untuk melakukan ekspansi tersebut, di antaranya adalah mengenai NPWP, SIUP, atau bentuk badan hukum.
“Jadi salah satu upaya kami dengan Bekraf yakni diberi kesempatan dengan member kami khususnya di DK Jakarta yang telah mencapai 800, semuanya pelaku usaha UMKM dengan kategori terbanyak ada pada kuliner, kriya dan fashion. Selama ini majunya perlahan karena kurangnya diberi kesempatan. Tadinya maju perlahan malah kini justru berhenti sama sekali,” jelas Rasyid.
“Salah satu kesempatan dan peluang emas yang ditawarkan kepada member kami berupa fasilitas yakni badan usaha atau PT yang kalo kita urus sendiri biayanya mencapai 12-15 juta rupiah dan kini fasilitas itu bisa didapat member kami secara gratis. Tapi memang untuk mendapatkan fasilitas itu tidaklah mudah karena kami juga harus memastikan bahwa member-member kami itu memang pantas dan layak mendapatkan fasilitas PT tersebut dari Bekraf,” jelas Rasyid. (Rayza)