Kepala BPSDMP Lantik 618 Perwira Pelaut Lulusan Poltekpel Barombong
Rabu, 19 Februari 2020, 20:15 WIBBisnisNews.id -- Kepala BPSDMP Sugihardjo, melantik 618 Perwira Pelayaran Niaga lulusan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong, di lapangan Canopus Poltekpel Barombong. (19/2/2020). Mereka adalah Perwira Pelayaran Niaga tersebut berasal dari 335 lulusan program Diklat Pelaut (DP)-III dan IV Pembentukan serta 283 lulusan Program DP-III, IV, dan V Peningkatan.
Dalam sambutannya, Sugihardjo, mengajak para lulusan dan semua pihak untuk mendukung lima program prioritas pemerintah, yaitu Pertama membangun Sumber Daya Manusia (SDM), Kedua melanjutkan pembangunan infrastruktur, Ketiga penyederhanaan regulasi, Keempat pemangkasan birokrasi, dan Kelima transformasi ekonomi dan mengandalkan Sumber Daya Alam.
“Khususnya dalam menciptakan SDM yang andal, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan perlunya konsistensi dan fokus dalam membangun SDM yang ahli dan kompeten melalui peningkatan kualitas pendidikan yang link and match antara industri dengan kurikulum pembelajaran di sekolah vokasi,” ungkap Sugihardjo.
Pelaut, tambah Sugihardjo, merupakan ujung tombak dalam dunia pelayaran di Indonesia, bahkan sejak zaman dahulu pelaut Indonesia terkenal tanggung. Untuk itu, sekolah-sekolah pelayaran untuk selain memberikan kompetensi dan keahlian juga menempa para calon pelaut ini agar menjadi pelaut yang andal dan memiliki etos kerja yang tinggi agar dapat bersaing dalam industri pelayaran internasional.
“Kerja keras dan perjuangan selama menempuh pendidikan dapat dijadikan bekal bagi para perwira transportasi laut dalam meniti karier yang lebih tinggi pada dunia kerja, PAKAPPALA BARANIA jadilah pelaut yang pemberani, andal dan pantang menyerah”, ucap Sugihardjo.
Adopsi IMO Model Course
Sugihardjo menjelaskan bahwa program diklat yang diikuti para lulusan Poltekpel Barombong ini termasuk diklat peningkatan kompetensi telah mengadopsi kurikulum yang berlaku sesuai Model Course yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dimana Indonesia menjadi salah satu anggota dewan.
“Sebagai bagian dari komunitas maritim internasional, sekolah-sekolah BPSDM Perhubungan telah mengadopsi standar internasional sesuai standar IMO yaitu konvensi STCW 1978 serta amandemennya agar para pelautnya juga berlayar ocean going”, ujar Sugihardjo.
Pada kesempatan yang sama Direktur Politeknik Pelayaran Barombong Sugiyono menjelaskan bahwa para lulusan diklat pembentukan selain mendapatkan pembelajaran teori di kelas juga mendapatkan pengalaman praktik laut (Prala) di kapal.
"Kegiatan Praktik Laut (Prala) di harapkan mampu memberikan pengalaman bekerja di atas kapal dan mempraktekkan secara nyata ilmu yang telah dipelajari selama di kampus," tabdas Sugiyono.(nda/helmi)