KONI Pusat: FAJI Juga Berperan Dalam Pariwisata Dan Konservasi
Sabtu, 18 November 2017, 19:24 WIBBisnisnews.id - Tugas Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) bukan hanya meningkatkan prestasi para atletnya namun jug menyentuh pariwisata dan konservasi. Demikian dikemukakan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman saat menerima Ketua Umum PB FAJI periode 2017-2021, Ir RA Amalia Yunita MM CSR dan anggotanya di Gedung KONI Pusat Jakarta.
Ketum KONI Tono Suratman berpesan, FAJI bukan hanya meningkatkan prestasi atletnya yang sudah menembus kancah dunia, tapi FAJI berperan dalam konservasi sebagai katalisator membersihkan sungai-sungai yang ada di Indonesia.
"FAJI itu lingkup tugasnya bukan hanya mengurus prestasi olah raga arung jeram tapi juga ada sisi pariwisata dan konservasi dimana pariwisata saat ini berkembang dan juga untuk konservasi penting dilakukan mengingat sungai-sungai di Indonesia relatif terpolusi," pesan Tono Suratman, Kamis (16/11/2017).
Amalia Yunita sangat memahami apa yang dipesankan Tono Suratman itu. "Kami akan berusaha mewujudkan pesan Pak Tono," kata RA Amalia Yunita yang akrab dipanggil Yuni.
Apalagi, cabang olahraga arung jeram akan memasuki babak baru. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mendukung arung jeram tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Tono Suratman yang mendukung arung jeram tampil di PON Papua 2020. Ini merupakan suatu kebanggaan yang telah lama diimpikan atlit arung jeram," kata RA Amalia Yunita.
Tampilnya arung jeram di PON 2020, dipastikan Amalia Yunita akan tidak akan memberatkan sebaliknya menguntungkan pihak tuan rumah Papua. "Tuan rumah Papua akan untung jika cabor arung jeram dipertandingkan. Dengan investasi untuk pembangunan venus yang sangat kecil karena sudah disediakan alam, Papua bisa mempromosikan keindahan alamnya. Di sana kan banyak sungai-sungai indah yang bisa menarik wisatawan lokal maupun asing," katanya.
Lantas bagaimana dengan masalah penginapan? "Tak usah khawatir. Atlet arung jeram itu sudah terbiasa menginap di tenda-tenda di bantaran sungai," jawabnya.
Tugas RA Amalia Yunita yang terpilih menggantikan Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) Trusono dalam Munas FAJI di Lampung, 6 November lalu, cukup berat. Namun, ia diyakini mampu melaksanakan karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB FAJI periode 1996-2001.
Berbicara masalah program, Yuni menyebut ada lima program yang difokuskan dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga arung jeram Indonesia. Pertama, memasyarakatkan kompetisi arung jeram. Kedua, meningkatkan posisi Indonesia di dunia kompetisi arung jeram internasional.
"Di tahun 2015, Indonesia pernah menembus peringkat keempat dunia pada World Rafting Championships. Jadi, kita ingin meningkatkan prestasi tersebut," jelasnya.
Program ketiga yakni meningkatkan kompetensi pelaku wisata arung jeram sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan daya saing. Keempat, menjadi bagian dari upaya konservasi sungai dan kelima, meningkatkan tata kelola organisasi.
Ketika disinggung masalah kejurnas, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Wisata Petualangan Kemenpar ini menyebut sudah ditetapkan di Probolinggo, Jawa Timur, 18-22 Desember 2017. "Kita berharap seluruh atlet arung jeram dari 18 daerah bisa tampil di kejurnas," katanya. (Gungde Ariwangsa)