Lalap Tiga Emas, Putri Aulia Ratu Lintasan Sprint T13
Jumat, 22 September 2017, 01:02 WIBBisnisnews.id - Putri Aulia pantas mendapat julukan Ratu "sprint" dikategori T13 pada ASEAN Para Games IX/2017, Kuala Lumpur, Malaysia. Pasalnya dari tiga nomor yang dimainkannya, gadis asal Deli Serdang, Sumatera Utara itu melahap tiga emas dari nomor yang diikutinya.
Di hari pertama kompetisi atletik yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil pada Senin (18/9/2017) lalu, ia menjadi yang tercepat ketika tampil di nomor lari 100 meter T13 putri. Aulia, sapaan akrabnya berhasil mencatatkan waktu 12,66 detik, mengungguli rekan senegaranya Ni Made Arianti yang mencatatkan waktu 00:13.04 detik dan wakil Malaysia atas nama Felicia dengan torehan 14.12 detik.
Keesokkan harinya, lagu Indonesia Raya kembali berkumandang di Stadion Bukit Jalil melalui performa dara kelahiran 20 Agustus 1995 itu. Ketika tampil di nomor 400 meter T13, Aulia berhasil kembali menjadi yang tercepat dengan torehan 63,13 detik. Rivalnya di kategori 100 meter pun mendapatkan hasil yang sama seperti sehari sebelumnya.
Terakhir, Rabu (20/9/2017), Aulia menggenggam emas ketiganya ketika tampil di nomor 200 meter T13 putri dengan catatan waktu 26,55 detik. "Alhamdulillah, itu memang sesuai target saya. Senang sekali rasanya karena ini penampilan perdana saya di ASEAN Para Games," ujar Putri Aulia ketika ditemui di Stadion Bukit Jalil, Kamis (21/9/2017).
Tentu saja, pernyataan Putri itu tidak sesederhana kedengarannya. Putri bercerita jika dirinya baru berkecimpung di dunia atletik pada tahun 2016 lalu, atau tepatnya hanya setahun sebelum dia tampil untuk pertama kalinya di ajang lomba lari tingkat Asia Tenggara atlet difabel ini.
Bakatnya ditemukan oleh seorang pelatih yang memang tengah mencari bibit-bibit atlet difabel guna disalurkan ke tingkat nasional. Pada waktu itu, Putri mengatakan jika dia masih berstatus mahasiswa semester akhir di Universitas Negeri Medan.
"Awalnya saya sempat ragu karena sebelumnya belum pernah ikut lomba-lomba lari. Paling pernah ketika sekolah dasar, pertandingan antar-sekolah atau pas 17-an. Namun saya memutuskan ikut seleksi dan ternyata lolos," tutur dia.
Kariernya pun langsung melejit pesat setelah dia berhasil menembus pemusatan latihan daerah Sumatera Utara yang disiapkan untuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat lalu.
Hasilnya, ketika bertanding di Peparnas Jawa Barat, Putri langsung mendapatkan empat medali emas sekaligus. Prestasi tinggi itu membuat dia dilirik oleh Komite Paralimpiade Nasional (NPC) dan akhirnya Putri Aulia bisa bertanding di ASEAN Para Games ke-9 di Malaysia.
Tiga medali emasnya di tingkat Asia Tenggara pun mengharumkan nama bangsa. "Rasanya luar biasa bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya, melihat Bendera Merah Putih di posisi tertinggi di antara bendera negara lain dinegeri orang. Itu semua susah diungkapkan dengan kata-kata," ungkap Putri Aulia.
Kategori T13 dipentas ASEAN Para Games merupakan kompetisi untuk para atlet berpenglihatan terbatas ("low vision") dengan jarak maksimal enam meter, sedangkan Putri Aulia sendiri hanya mampu melihat objek dengan jarak maksimal sekitar satu meter. "Ini memang dari lahir, keturunan," aku Aulia.
Dia juga berkisah jika kondisi yang sama pun dialami ibu dan adik laki-lakinya. Dokter sudah memvonis bahwa penglihatannya tidak bisa dipulihkan baik dengan kaca mata maupun operasi. Meski demikian, dengan rasa keoptimisan ditengah keterbatasan, Aulia mampu menembus batas dengan menjadi sang juara.
"Dokter pernah bilang sudah kena syaraf, jadi susah. Sudah kena mata malas (ambliopia) juga," tutur Putri, yang menyebut dirinya baru memeriksakan mata saat sekolah dasar dan langsung diberikan kacamata minus dua.
Namun, kekurangan itu tidak dijadikannya penghalang meraih kesuksesan. Dengan dukungan dari keluarga, Putri mampu menyelesaikan pendidikannya hingga meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Negeri Medan pada Mei 2017 lalu, sekaligus Ratu Lintasan atlet difabel di Asia Tenggara untuk kategori T13.
"Penting bagi kita untuk menerima semua keterbatasan pada diri. Saya sendiri belum berhenti sampai di sini. Target saya bisa ikut di Asian Para Games 2018 di Indonesia dan semoga bisa menembus Paralimpiade Tokyo tahun 2020," target selanjutnya perempuan yang tinggal di Kelurahan Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Deli Serdang itu. (Gungde Ariwangsa)