Mengenang Mantan Memteri Perindustrian Almarhum Hartarto Sastrosoenarto
Senin, 15 Mei 2017, 17:32 WIBBisnisnews.id - Menteri Perindustrian pada masa pemerintahan orde baru, Ir. Hartarto Sastrosoenarto menghembuskan napas terakhir pada usia 84 tahun di Rumah Sakit Siloam, Jakarta, Minggu, 14 Mei 2017 adalah sosok berwibawa.
Putera ke dua almarhum Hartarto Sastrosoenarto yang sekarang mengikuti jejaknya menjadi Menteri Perindustrian adalah Airlangga Hartarto.
Airlangga menilai, ayahandanya adalah sosok panutan, karena mampu berkinerja gemilang selama mengabdi kepada negara.
"Sebagian besar kariernya, Bapak habiskan untuk mengabdi kepada negara. Misalnya, di Departemen Perindustrian, mulai dari Kepala Subdit, Direktur, Dirjen, sampai menjadi Menteri. Pernah menjabat dua kali Menko," kata Airlangga, Senin (15/5/2017) seperti dilansir dari laporan tertulisnya.
Hartarto mulai menggeluti dunia industri sejak dekade 1960-an. Berawal menjadi Koordinator Teknik Proyek Perluasan Pabrik Kertas Leces hingga menjabat sebagai direktur. Pada periode 1964-1965, sempat menjadi Direktur Badan Pimpinan Umum (BPU) Pulp dan Kertas. Selanjutnya, menjabat posisi Asisten I Kopel PN Industri Kimia.
Pada 1968, dia dipercaya menjadi Kepala Dinas Produksi pada Ditjen Perindustrian Kimia, Departemen Perindustrian. Karier ini sebagai awal mulanya duduk di bangku pemerintahan. Pada 1973, pria bersuara bariton ini ditarik menjadi Direktur Pembinaan pada Ditjen Pembinaan Industri Kimia.
Dua tahun berikutnya, diangkat menjadi Direktur Industri Silikat. Kariernya makin melejit saat menjabat sebagai Dirjen Industri Kimia pada 1979 sampai kemudian diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 1983.
Sebagai menteri, penerima lima gelar doktor honoris causa yang selama 40 tahun bekerja di lingkungan pemerintah ini sangat menentang ekspor bahan mentah dan mendesak agar Indonesia hanya boleh mengekspor hasil olahan. (Adhitio)