Menhub Serahkan 35 Ton Beras, Air Bersih dan Truk Kepada Pengungsi
Kamis, 28 September 2017, 12:31 WIBBisnisnews.id-Sebanyak 35 ton beras, satu tangki air bersih, perlengkapan bayi, selimut dan tiga unit truk diserahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada para pengungsi erupsi Gunung Agung Bali melalui Posko Penanggulangan Bencana, Kamis (28/9/2017) di Swecapura Klungkung, Bali.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menhub kepada Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta dan disaksikan para pengungsi.
"Saya mewakili Kementerian Perhubungan menyampaikan rasa prihatin kepada para pengungsi korban erupsi Gunung Agung. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, serta mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam menghadapi bencana ini," tutur Menhub.
Seluruh bantuan yang diberikan masing-masing berasal dari Garuda Indonesia (3 ton), PT. Angkasa Pura I (3 ton), PT Angkasa Pura II (3 ton), Perum LPPNPI/Airnav Indonesia (3 ton), PT. Pelindo I (3 ton), PT Pelindo II (10 ton), dan PT Pelindo III (10 ton).
Sedangkan paket perlengkapan bayi, selimut dan makanan tambahan berasal dari sumbangan PT ASDP Indonesia Ferry serta 1 tangki air bersih dan 3 unit truk berasal adari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).
Sampai saat ini jumlah pengungsi tercatat sekitar 22.312 jiwa termasuk 1.721 balita yang tersebar di 112 tempat pengungsian GOR Sweca Pura dan Balai Desa di Kabupaten Klungkung.
"Harapan saya dengan bantuan yang diserahkan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang saat ini tengah mendapatkan cobaan erupsi Gunung Agung,"jelasny.
Guna kepentingan mobilitas masyarakat dari dan ke area pengungsian, disediakan bantuan angkutan khusus pengungsi dari area penampungan sebanyak 3 bus.
Terkait erupsi, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan skema evakuasi bagi 5000 penumpang pesawat udara yang terdampak apabila Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dinyatakan ditutup akibat penyebaran debu vulkanik Gunung Agung.
Diperkirakan dari 5000 penumpang, 70 persen akan keluar dari Bali dan sisa 30 persen merupakan penumpang yang berasal dari Bali.
Untuk itu 10 Bandara telah disiapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung yaitu di Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Lombok Praya, Kupang dan Banyuwangi.
Kesepuluh bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung. Kesepuluh bandara yang disiapkan adalah untuk alternatif pendaratan (divert) terhadap pesawat yang sudah terbang menuju Bali
Pihak bandara dan moda transportasi angkutan darat dan penyeberangan telah berkoordinasi dengan unit-unit pengelola untuk mempersiapkan alternatif transportasi dalam rangka penanganan erupsi Gunung Agung.
" 100 bus disiapkan untuk mobilisasi penumpang keluar Bali melalui Banyuwangi, Surabaya dan Praya. Untuk penanganan penumpang selanjutnya, setelah tiba di Surabaya, Banyuwangi dan Praya diserahkan kepada masing-masing maskapai penerbangan," jelasnya. (Syam S)