Menyadarkan Pemuda Tentang Pentingnya Ilmu Spiritual
Minggu, 12 November 2017, 22:45 WIBBisnisnews.id – Pentingnya ilmu yang berimbang dalam kehidupan sehari-hari membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui program Kirab Pemuda Nusantara 2017 mengajak para pemuda untuk terlibat dalam Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di Sail Tomini, Parigi Moutong pada Sabtu (11/11/2017).
"GPMKS merupakan kegiatan untuk meningkatkan minat para pemuda dalam mengikuti kegiatan keagamaan. Namun, saya berharap setelah GPMKS selesai diselenggarakan para pemuda diharapkan dapat mengimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari, sehingga kedepannya para pemuda dapat menjadi pelopor penggerak perubahan yang lebih baik," ujar Junaedi Asisten Deputi Bidang Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda saat di temui wartawan Bisnisnews.id di lokasi Sail Tomoni, Parigi Moutong.
Junaedi menambahkan bahwa dirinya sangat senang melihat masyarakat Parigi Moutoung yang rukun, harmonis dan memiliki toleransi yang tinggi, mereka dapat hidup berdampingan dengan keberagaman sehingga pluralisme dapat diterapkan di Parigi Moutong.
"Kami bersama sama masyarakat telah membentuk forum kerukunan beragama yang menjadi salah satu harapan kita dalam menyelesaikan persilisihan maupun kesalah pahaman antar umat beragama. Mengingat Parigi Moutong merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam etnis dan suku dari seluruh pulau Sulawesi," tambah Badrun Wakil Bupati Parigi Moutong.
Syafril Kabid Penghayatan dan Pengamatan IMTAQ menjelaskan,
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa, penurunan peran pemuda khusunya di bidang keagamaan membuat kami perihatin. Pada tahun 2009 saja peran pemuda pada bidang keagamaan hanya mencapai di angka 63,3% hingga di tahun 2013 menurun menjadi 52,3% dan justru kembali menurun pada 2013 yang mencapai 43,2%.
Penurunan tersebut menjadi alasan kuat kami untuk dapat segera mungkin melaksanakan GPMKS dalam menyadarkan para pemuda tentang pentingnya ilmu spiritual yang berimbang dengan ilmu pengetahuan demi menyongsong era modernisasi," kata Syafriel. (Rayza Nirwan)