Mudik Lebaran Tahun Ini Kondusif, Kecelakaan Dibawah 60 Persen
Selasa, 04 Juli 2017, 12:17 WIBBisnsnews.id-Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengataan, kegiatan mudik lebaran 1438 Hijriah/2017 kondusif dan lancar, meskipun ada catatan. Diantaraya, angka kecelakaan masih terjadi, namun prosentasenya di bawah 60 persen.
Kendati demikian Menhub memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang terlibat. Yaitu Kepolisian, Kementerian PUPR, PT Jasa Marga, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, Pertamina, pemerintah daerah, Basaras dan wartawan.
"Alhamdulillah mudik tahun ini lancar dan ada beberapa indikasi positif. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi para stakeholder yang terlibat, termasuk wartawan," kata Menhub, selasa (4/7/2017) di Jakarta.
Kata menhub Budi, ndikasi positif pada penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini adalah angka kecelakaan yang tidak mencapai 60 persen dari jumlah kecelakaan pada masa angkutan Lebaran tahun lalu. Pertumuhan angkutan udara melampaui 10 persen, tingkat keterisian angkutan laut jarak pendek mencapai 80 pesen, dan penurunan angka pemudik dengan kendaraan pribadi.
"Angka kecelakaan turun banyak sekali maksimal yang sekarang ini tidak sampai 60% dari jumlah kecelakaan pada masa angkutan lebaran tahun lalu jadi saya apresiasi yang dilakukan oleh Polri, (kecelakaan) yang paling banyak terjadi di angkutan darat, dan itu terjadinya bukan di jalan nasional tapi malah di jalan daerah di tingkat dua seperti truk, dan sebagainya,"jelasnya.
Dengan adanya peningkatan pertumbuhan penumpang angkutan udara yang melampaui 10 persen dalam dua tahun ini, Menhub berpendapat ada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat disamping peningkatan pelayanan operator bandara dan maskapai yang telah berhasil mengurangi tingkat delay.
Pada moda laut, Menhub mengakui jumlah penumpang angkutan laut khususnya jarak jauh belum maksimal. Akan tetapi Menhub optimis untuk angkutan laut jarak pendek seperti rute Jakarta – Semarang dari kapasitas sebanyak 20 ribu penumpang, tingkat keterisiannya sudah mencapai 80%.
Terkait moda kereta api, Menhub mengatakan, permintaan tinggi sekali tidak sebanding dengan supply. Untuk itu pemerintah saat ini akan membangun kereta api dengan peningkatan kecepatan mencapai 150 kilometer/jam. Dengan kereta ini jarak 700 kilometer dapat ditempuh dalam waktu 4,5 jam, tanpa berhenti.
"Pemerintah akan membangun kereta api dengan peningkatan kecepatan mencapai 150 kilometer/jam dari Jakarta-Surabaya yang kapasitasnya bisa meningkat tiga kali lipat dari sekarang,"jelasnya.(Syam S)