Pasca Digerus Banjir, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Kembali Tersambung
Rabu, 03 Desember 2025, 18:55 WIB
Pasca Digerus Banjir, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Kembali Tersambung
BISNISNEWS.id - Pasca digerus banjir bandang dan tanah longsor, prasana kereta api ruas Medan–Binjai Kembali Tersambung dan sudah bisa dilewati kereta .
Lintasan yang sempat terputus tersebut kini resmi kembali dibuka pada 2 Desember 2025, setelah rangkaian pengujian dan pemeriksaan struktur memastikan kondisi lintasan aman untuk dilewati.
Kereta Api Sri Lelawangsa menjadi perjalanan pertama yang kembali beroperasi pada pukul 17.33 WIB, menandai kembalinya konektivitas warga di kawasan tersebut.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam proses pemulihan. Ia menegaskan bahwa perbaikan tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pemulihan aktivitas masyarakat yang sempat terhenti.
“Alhamdulillah, jalur Medan–Binjai sudah kembali terbuka dan dapat dilintasi kereta sejak 2 Desember. Seluruh proses perbaikan dilakukan secara bertahap dengan menjunjung tinggi aspek keselamatan,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Pemulihan cepat ini merupakan bagian dari percepatan penanganan yang dilakukan Kementerian Perhubungan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk segera membuka kembali seluruh akses transportasi yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Sumatra.
"Kami terus bekerja sesuai arahan Presiden untuk memastikan seluruh titik terdampak dapat segera pulih. Semoga mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik dapat kembali normal seperti sediakala," kata Menhub.
Sebelumnya, salah satu titik kerusakan terparah terdapat di jalur Medan–Binjai, tepatnya pada Km 9+5/8, di mana tanah dasar jalur ambles sedalam sekitar 1,5 meter dengan panjang kerusakan mencapai 200 meter akibat banjir besar pada 28 November 2025.
Sejak hari pertama kejadian, tim gabungan Kemenhub, pemerintah daerah, operator kereta api, dan relawan teknis bergerak cepat melakukan penanganan darurat. Meski terkendala cuaca ekstrem dan genangan air tinggi, petugas tetap bekerja siang dan malam untuk menstabilkan tanah dasar, mengevakuasi material terdampak, serta mengamankan lingkungan sekitar jalur.
Upaya pemulihan berlanjut pada 29–30 November melalui perbaikan ballast, bantalan, penambat, hingga penataan ulang struktur jalur. Sarana mekanis MTT juga dikerahkan untuk mempercepat proses perbaikan sekaligus memastikan lintasan kembali stabil dan aman dilintasi. (Syam)