PELNI Apresiasi Anggota TNI AL Amankan Kurir Narkoba di Terminal Penumpang Tanjung Priok
Jumat, 17 Oktober 2025, 18:48 WIB
BISNISNEWS.id - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) mengapresiasi keberhasilan anggota TNI AL atas keberhasilannya menangkap sekelompok kurir narkoba jenis sabu, di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok,pada Senin (13/10/2025) lalu.
Empat pelaku yang naik kapal PELNI dari Pelabuhan Pontianak dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sudah ditangkap dan diserahkan ke Polres Tanjung Priok pada hari yang sama.
Sekretaris Perusahaan PELNI Evan Eryanto menyebut, anggotal TNI AL yang berhasil mengidentifikasi kurir sabu tersebut merupakan prajurit yang ditugaskan di PELNI sebagai tenaga pengamanan tambahan. Total empat prajurit TNI AL yang ditugaskan sebagai personel pengamanan di empat cabang PELNI yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar dan Ambon.
"Keberadaan mereka secara legal diperkuat oleh kerja sama antara PELNI dan TNI AL yang sudah terjalin selama tiga tahun terakhir," terang Evan.
Penangkapan empat kurir narkoba bermula saat petugas TNI AL dibawah PELNI mencurigai gerak-gerik salah satu penumpang yang baru saja turun dari KM Kelimutu sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik, didapati empat kantong yang disembunyikan dibalik korset yang digunakan di badan pelaku.
"Dari pengakuan pelaku saat itu juga, petugas PELNI mengamankan tiga pelaku lainnya yang sudah berada di dalam mobil yang akan membawa mereka pergi," tambah Evan.
Dari keempat pelaku, petugas menyita total 16 kantong berisi narkotika jenis sabu dengan berat 10,344 kilogram senilai Rp 10 Miliar.
Meski berhasil menggagalkan upaya para pelaku keluar dari pelabuhan, Evan menyesalkan barang haram tersebut berhasil berlayar menggunakan kapal PELNI.
"Kami mengharapkan perhatian serius dari pemangku kepentingan untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai agar kejadian serupa tidak terulang karena kejadian ini menunjukan masih lemahnya pengawasan keamanan terhadap barang bawaan penumpang," tambah Evan.
Menurut Kepala Cabang PELNI Jakarta Dicky Dermawandi, keempat pelaku diketahui naik kapal PELNI dari Pontianak.
"Keempatnya ditangkap setelah turun dari kapal. Berkat kesigapan dan pengalaman personel dari TNI AL dalam mengenali gelagat yang mencurigakan, kami berhasil mengamankan keempatnya," ujar Dicky.
Secara prosedur, kewenangan pemeriksaan barang bawaan penumpang berada dibawah tanggung jawab pemilik sekaligus pengelola pelabuhan.
Berdasarkan kondisi di lapangan, dari 74 pelabuhan yang disandari oleh 25 kapal penumpang PELNI, 36 diantaranya dikelola oleh Pelindo dan 36 lainnya dikelola oleh KSOP/KUPP dibawah naungan Kementerian Perhubungan RI. Dari 72 pelabuhan tersebut, hanya 26 pelabuhan yang dilengkapi dengan sarana mesin X-Ray. (Valen)