Pemerintah Diminta Menolak Diatur OCA Soal Pengurangan Cabor
Minggu, 30 April 2017, 00:11 WIBBisnisnews.id - Adanya pencoretan cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA) mendapat reaksi keras dari masyarakat olahraga Indonesia. Bahkan, pemerintah diminta untuk tidak menyetujui keputusan sepihak OCA yang disebut merugikan olahraga Indonesia.
"Jangan karena kepentingan politik OCA dengan negara lain jadi cabor unggulan Indonesia dihapuskan dalam list Asian Games 2018 yang telah disepakati dalam Corcom Meeting. Pemerintah harusnya memperjuangkan hak-hak cabor dan tidak mau diatur OCA ," kata mantan atlit Olimpiade, Krisna Bayu di Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Mantan pejudo nasional ini juga mempertanyakan apa dasar OCA mencoret cabor unggulan Indonesia yang termasuk dalam strategi pemenangan pada saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018. "Komisi X DPR RI dan Kemenpora kan sudah mendukung agar tidak ada pengurangan cabor. Makanya, saya dan teman-teman berharap pemerintah mau membela kepentingan Indonesia dengan tidak mengikuti kemauan OCA yang jelas merugikan Indonesia selaku tuan rumah," katanya.
Bilamana alasan pengurangan cabor dari 43 cabor ke 38 cabor untuk mengirit anggaran, kata Krisna Bayu, bukan jalan keluar. Sebab, pengiritan anggaran bisa dilakukan dengan cara mengurangi anggaran opening dan closing ceremony Asian Games 2028 yang cukup besar.
"Mengibarkan Merah Putih dan menyanyikan Indonesia Raya melalui atlit yang juara jauh lebih utama dari pada kita menampilkan kemegahan pelaksanaan Asian Games itu sendiri," kata Krisna Bayu yang berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga sebagai Ketua Dewan Kehormatan Asian Games 2018 mendengarkan aspirasi atlit. (Gungde Ariwangsa)