Penerbangan Dilarang Melintas Di Kawasan Gunung Sinabung
Senin, 19 Februari 2018, 22:56 WIBBisnisnews.id - Pasca letusan Gunung Api Sinabung Senin pagi (19/2/2018) , Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (VPMBG) menaikkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dari Orange menjadi Merah. Artinya penerbangan pesawat tidak boleh melintasi sekitar Gunung Sinabung karena berbahaya.
PVMBG melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Status Awas. Sehak Senin pagi (19/2 /2018) dari pukul 06.00 - 12.00 wib telah berlangsung satu kali gempa letusan dengan 607 detik, satu kali awan panas letusan, dengan durasi 607 detik, 10 kaki awan panas guguran dengan durasi 195-792 detik, 14 kali gempa guguran, lima kali gempa hembusan, saru kali gempa low frekuensi, danima kali gempa vulkanik dalam.
Kepala Badan Nasiinal Penanggulangam Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dalam keterangan tertulisnya mengatakan, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Benncana ( BPBD ) Karo.
Berdasarkan laporan BPBD Karo, tidak ada korban jiwa. Pengungsi lama sudah ditempatkan di hunian sementara dan sebagian mendapat bantuan sewa rumah dan lahan pertanian dari BNPB.
Kebutuhan mendesak adalah masker dan mobil tangki untuk menyemprot abu vulkanik di jalan dan permukiman warga.
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.
Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir. (Adhitio)