Presiden Ancam Copot Kapolda dan Pangdam
Selasa, 06 Februari 2018, 11:58 WIBBisnisnews.id - Kapolda dan Pangdam terancam dicopot bila tidak mampu mengatasi kebakaran hutan (Karhuta) secara cepat yang terjadi di wilayahnya.
Peringatan keras itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberi pengarahan kepada Peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2018 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/2/2018).
"Kalau di wilayah saudara ada kebakaran dan tidak tertangani dengan baik, aturan main tetap sama: dicopot," kata Presiden.
Soal pencopotan Kapolda dan Pangdam, Presiden mengatakan merupakan perjanjian yang telah dilakukan bersama Panglima TNI dan Kapolri terkait aturan main yang telah diterapkan pada tahun sebelumnya.
"Mungkin banyak Danrem yang pindah, Kapolda sudah ganti, kapolres, Danrem, Dandim sudah ganti. Yang baru mungkin belum tahu aturan main kita, sudah, tegas ini saya ulang lagi, paling kalau ada kebakaran, saya telepon Panglima, ganti pangdamnya. Kalau di provinsi mana, telepon Kapolri, ganti kapolda," tegas Presiden.
Dijekaskan Oresiden, jika yang terjadi Karhutla di wilayah lebih kecil maka kapolres atau danrem maupun dandim yang akan dicopot. "Ini langkah untuk gerakkan satgas. Kalau ganti gubernur tidak bisa," kata Presiden.
Dalam kesempatan ini, Kepala Negara juga memberikan apresiasi yang tinggi karena dalam dua tahun terakhir (2016-2017) sudah ada lompatan kemajuan yang sangat signifikan dalam rangka penanganan karhutla.
Jokowi menyebutkan berdasarkan data yang diberikan kepadanya, telah terjadi penurunan titik api (hotspot) yang sangat signifikan. yaitu dari 21.929 hotspot pada 2015 menjadimenjadi 3.915 di 2016 dan kembali menurun pada 2017 menjadi 2.567 hotspot di2016.
Jokowi juga ingin pembentukan satgas penaganan karhutla melibatkan masyarakat dan perusahaan, bupati/walikota, gubernur, pangdam, danrem, dandim, kapolda, kapolres yang ada di daerah.
Presiden juga mengungkapkan bahwa negara tetangga tidak komplain lagi masalah asap dalam dua tahun terakhir ini.
"Saya ketemu PM singapura, PM Malaysia, pasti komplain yang masuk ke saya, asap, pasti, tapi pada 2016-2017 kemarin bertemu terakhir di India, dua orang PM sudah salami kita. 2018, seperti 2016-2017, saya sudah ngomong, saya sudah jamin," katanya. (Adhitio)
Sumber Antaranews