Proyek Pemindahan Ibu Kota Baru Ditunda Sampai Situasi Kondusif
Senin, 06 April 2020, 15:59 WIBBisnisNews.id - Tiga prioritas pengelolaan anggaran APBN ditengah merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19) yakni, kesehatan masyarakat, perlindungan terhadap daya beli masyarakat, dan menjaga keberlangsungan sektor usaha terutama UMKM.
Bahkan sangat memungkinkan pemerintah menunda pembangunan proyek Ibu Kota Negara ( IKN ) baru ini sampai situasi kondusif.
Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardi dalam keterangan tertisnya Senin (6/4/2020) menjelaskan saat ini fokus penggunaan APBN 2020 adalah untuk penanganan Covid-19, seperti yang sering disampaikan Presiden Jokowi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Sebelumnya, media ramai mengangkat berita mengenai pembangunan Ibu Kota Negara yang tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19, yang menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam memprioritaskan anggaran.
Jodi menjelaskan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang dilakukan pemerintah saat ini hanya sebatas menjaga komunikasi dengan para calon investor saja.
Tidak ada pembicaraan mengenai penggunaan anggaran seperti yang dituduhkan. Sebab, sesuai instruksi dan arahan Presiden, APBN 2020 sudah jelas diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.
“Arahan Presiden sudah jelas bahwa saat ini seluruh fokus pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan pandemi Covid-19. Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Bu Sri Mulyani untuk difokuskan pada penanganan Covid-19. Ke depan tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan, temasuk Ibu Kota Negara baru, bisa ditunda sampai situasi berjalan normal kembali,” ujar Jodi.
Namun, sebagaimana arahan dari Presiden kepada para menteri yang harus tetap menjalankan tupoksinya dengan maksimal di tengah pandemi ini. Menko Marves pun dalam hal ini ditugaskan oleh Presiden untuk menjaga komunikasi dengan para investor.
Komunikasi ini tidak hanya dari sisi pemerintahan, namun juga termasuk bahasan mengenai bantuan penanganan Covid-19. Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh para investor di sektor hilirisasi nikel di Indonesia yang memberikan bantuan puluhan ton alat kesehatan kepada pemerintah Indonesia.
Artinya pemerintah terus menyinergikan seluruh Kementerian dan Lembaga untuk mencari cara terbaik untuk penanganan Covid-19 dan ketika penanganannya berjalan dengan baik, recovery atau pemulihan ekonominya bisa dilakukan dengan lebih cepat, agar masyarakat tidak terlalu lama merasakan dampaknya.(Ari)