Rawan Kebakaran, Satelit BNPB Deteksi Ratusan Hot Spot
Selasa, 22 Agustus 2017, 12:18 WIBBisnisnew.id-Satelit Terra, Aqua dan SNPP, Selasa (22/8/2017) pukul 08.00 Wib berhasil mendeteksi ratusan titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Pantuan satelit Terra, Aqua dan SNPP pada Selasa (22/8/2017) pukul 08.00 Wib terdeteksi ratusan titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi.
Hotspot terus meningkat di Kalimantan Barat dan Papua. Sebanyak 193 hotspot terdeteksi di Kalimantan Barat, dan 143 hotspot di Papua.
Baca Juga
"Sesuai prediksi sebelumnya, titik panas atau hotspot kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat memasuki akhir Agustus hingga September mendatang. Meskipun di beberapa wilayah mengalami hujan di atas normal pada musim kemarau, bahkan terjadi banjir di Sulawesi, Kalimantan dan sebagian Sumatera, namun kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa tempat," Kata Sutopo.
Dikatakan, Kemungkinan jumlah hotspot di lapangan lebih banyak dengan jumlah yang mencapai 538 hotspot karena beberapa wilayah tidak terlintasi oleh satelit Terra dan Aqua sehingga beberapa wilayah blank spot seperti Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan NTT masih terdapat hotspot.
"Aceh Barat menetapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan 10/7/2017 hingga 30/9/2017. Kebakaran hutan dan lahan di Papua terkonsentrasi di Kabupaten Merauke. Kebakaran hutan dan lahan ini diduga terkait dengan adanya pembukaan kebun besar-besaran di Merauke. Pantauan satelit menujukkan lokasi-lokasi hotspot berada pada bentang lahan yang terstruktur, rapi dan dalam area yang luas," jelasnya.
Kendati demikian dia mengatakan secara umum penanganan kebakaran hutan dan lahan menunjukkan kemajuan. Dia mengatakan Luas lahan yang terbakar juga menunjukkan penurunan. Luas hutan dan lahan yang terbakar pada tahun 2015 sebanyak 2,61 juta hektar, pada tahun 2016 sebanyak 438 ribu hektar, dan tahun 2017 sekitar 20 ribuan hektar. (Adhitio)