Soal Umbar Kekayaan Pegacara Setnov, Menkeu Mengaku Senang
Selasa, 28 November 2017, 10:09 WIBBisnisnews.id - Menteri Keuangan Sri Mlyani mengatakan, kalau ada tokoh masyarakat memamerkan kekayaan secara sukarela akan lebih memudahkan bagi petugs pajak untuk menelisik.
"Bagus dong dan saya senang sekali kalau banyak orang menceritakan tentang kekayaannya," kata Sri Mulyani, Senin (28/11/2017).
Pamer kekayaan yang dilakukan itu, sama dengan pengungkapan harta yang dimiliki secara sukarela atau voluntary disclosure. Tokoh-tokoh masyarakat seperti ini harus didukung, karena sangat membantu petugas pajak.
Dengan pengakuan itu, ungkap sri Mulyani, otoritas pajak dapat langsung menindaklanjuti temuan. Sehingga pemeriksaan atas kewajiban perpajakan dari tokoh masyarakat itu bisa segera dilakukan.
Kendati demikian, Direktorat Jenderal Pajak tidak akan mengungkap proses jalannya pemeriksaan tersebut, termasuk nama dari Wajib Pajak yang dimaksud, karena hal itu telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.
"Kami telisik, namun nama-namanyatidak akan kami umumkan secara terbuka,"jelasnya.
Sri Mulyani pun meminta kepada masyarakat untuk terus melaporkan harta maupun aset dengan jujur agar tidak bermasalah dengan otoritas pajak di kemudian hari, apalagi sistem perpajakan Indonesia masih menganut asas self assessment.
Terhadap tokoh masyarakat yang suka mengumbar kekayaannya sendiri, Sri Mulyani mengharapkan tokoh itu sudah menyampaikan laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan dengan benar agar nantinya tidak menimbulkan konsekuensi hukum.
Rasa senang Sri ulyani ini disampaikan, menyikapi unngkapan pengacara Setya Novanto Fredrich Yunadi dalam sebuah talkshow di salah satu stasiun televisi, mengaku dirinya menyukai kemewahan sehingga sanggup menghabiskan dana antara Rp3 miliar-Rp5 miliar apabila bepergian keluar negeri.
Ucapan pengacara Setya Novanto tersebut memicu polemik dan dipertanyakan sejumlah netizen yang meragukan kepatuhan Fredrich Yunadi dalam membayar pajak.(Adhitio)